Tampilkan postingan dengan label ceritaku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ceritaku. Tampilkan semua postingan

Doa apa?

Saya sudah lumayan lama tidak berdoa untuk orang sakit agar dia sembuh, tapi agar apapun yang terjadi terbaik menurut Tuhan. Tapi tiba-tiba saya jadi melupakan kebiasaan baik itu, ketika orang yang sakit adalah orang terdekatmu. Doa yang saya ucapkan sekarang adalah agar dia cepat sembuh. Agar kami masih punya banyak waktu.

Tuhan mungkin ingin mengingatkan saya, bahwa keinginan kita tidak selalu baik. Gak sengaja saya baca postingan Ci Shinta yang ini . Saya sadar kalau menghadapi vonis sakit (diri sendiri maupun orang terdekat) yang pertama harus dilakukan adalah berdamai dengan diri sendiri. Menyadari bahwa apapun yang kita terima adalah yang terbaik menurut Tuhan.

Jadi saat ini Tuhan, saya serahkan semua ke dalam tanganMu. Lakukanlah apa yang jadi kehendakMu.  Karena kehendakMu bukan kehendakkulah yang jadi.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Donor Darah Perdana

17 September 2011 akan jadi salah satu hari paling bersejarah di hidup saya. Karena itu adalah hari pertama saya akhirnya berani untuk donor darah. Niat untuk donor darah sebenarnya sudah ada sejak bertahun-tahun lalu tapi baru berani (baca : nekad) hari itu. 


Kalau ditanya kenapa akhirnya berani donor darah akan ada banyak alasannya. Tapi salah satunya adalah ini. Waktu kecil keluarga saya itu anak-anaknya sering kena demam berdarah. Sering itu maksudnya dalam setahun kami (3 bersaudara) bergantian opname karena demam berdarah. Sampai suster di rumah sakit pun hapal nama kami. Bangga? Of course no! Salah satu demam berdarah terparah dialami saya dan adik berbarengan sekitar kelas 4 SD. Saya dan adik masuk ICU bersebelahan selama 5 hari. It was one of the worst day of my life. Bahkan sekecil itu saja saya sudah bisa merasakan kalau ICU itu menakutkan, karena nyawa dipertaruhkan di tempat itu. Dokter pun sudah memvonis kalau hidup kami berdua itu tinggal tergantung Tuhan. Kami pun sudah menerima tranfusi beberapa kantong darah. Tapi puji Tuhan, kami berdua sembuh. Jadi salah satu alasan terbesar saya adalah karena saya ingin "membalas budi". Dulu saya pernah menerima darah dari orang yang tidak dikenal (dimanapun dan siapapun kamu, terima kasih ya) sekarang apa salahnya saya memberikan darah saya yang Tuhan berikan gratis untuk saya. :) 


Salah satu alasan lain adalah bahwa dengan mendonor kita akan lebih sehat. Karena darah yang kita keluarkan akan digantikan oleh tubuh kita. Jadi darah kita akan lebih baru dan fresh. Alasan lain adalah menurut kabar bahwa sehabis donor, darah akan diproses agar siap digunakan. Proses itu seperti layaknya kita sedang medical check up hanya saja objeknya darah kita. Jadi seumpama ternyata lewat proses itu keluar hasil bahwa kita ternyata mengidap sakit tertentu, kita akan dihubungi dan diberitahu agar segera memeriksakan diri. Waw, menarik kan? Kita donor darah gratis dan "ikut medical check up" yang bayarnya mahal. :D


Sekarang cerita soal proses donornya yuk. 

Saya tidak mendonorkan darah di PMI tapi di sebuah mall. Awalnya saya lihat di twitter kalau ada acara donor darah dalam rangka ultah PMI di mall. Jadi saya memutuskan untuk datang dengan kakak saya. Sebelum donor kita mengisi formulir data diri. Juga pernyataan kalau kita sedang berada dalam kondisi sehat. Kalau tidak salah pertanyaannya itu termasuk apakah menderita hepatitis, syphilis, penyakit kulit parah, hamil, menyusui, dll. Karena kalau kita menderita itu semua gak boleh donor dulu. Kemudian diperiksa tekanan darah oleh dokter. Terus periksa golongan darah dan Hbnya. Jadi buat yang belum tahu golongan darahnya, lumayan ni periksa gratis :D. Setelah itu ini bagian pentingnya, saatnya donor darah :) Saya duduk kemudian diperiksa sekali lagi tekanan darah sama petugasnya, kemudian disuntik dan dimulai prosenya pengambilan darahnya. Jujur waktu melihat orang sebelumnya saya takut karena jarumnya itu lumayan besar ukurannya. Ternyata begitu ditusuk rasanya biasa saja. Sakit sih tapi normal aja, seperti disuntik/ambil darah/pasang infus/digigit lebah. Kuncinya kata petugasnya cuma satu, RILEKS. Jadi kalau merasa sakit sedikit, tangan jangan ditarik karena nanti malah akan tambah sakit. Tenang saja, sakitnya cuma waktu ditusuk kok. Setelah itu hilang. 


Syarat donor darah adalah : di atas 17 tahun, berat badan di atas 45kg, tidak sedang mens, tidak sedang hamil/menyusui. Dan jarak minimal dengan donor darah sebelumnya adalah 75hari (menurut aturan), tapi petugas PMI menyarankan 3bln saja. 


Petugasnya pun ramah-ramah, dari obrolan saya tahu kalau mereka itu pendidikannya ya suster. Kemudian kalau pendonor itu tekanan darahnya minimal 100, kecuali pendonor baru minimal 110. Untuk wanita, jarak donor dengan menstruasi adalah 1 minggu setelah selesai menstruasi. Dan dia juga bilang efek jarum donor pada pendonor baru adalah bekasnya akan bengkak dan membiru dan tangan akan terasa kemeng selama seminggu. Itu hal wajar, tinggal dikompres saja kalau takut. Tapi puji Tuhan saya tidak mengalami itu. Untuk pendonor yang habis melakukan operasi besar, jarak minimal untuk bisa donor adalah 1tahun. Itupun harus ada hasil periksa terakhir dokter. Jadi mending lebih dari setahun saja ya. Saya juga baru tahu dari twitter @Blood4LifeId kalau setelah menerima transfusi darah, jarak minimal untuk donor adalah 6bln. 



Efek donor darah ini juga berbeda-beda ya. Saya setelah donor segar bugar, tidak berasa apa-apa lain dengan kakak saya yang langsung lemas dan berkunang-kunang sehingga harus istirahat. But I told you, lemas setelah donor itu adalah special case. Sebagian besar (besar banget) merasa biasa saja. :) 


Setelah donor akan mendapat kartu pendonor (ditulis tangan) yang katanya kalo setelah 3bln donor lagi di PMI akan diganti kartu baru yang bentuknya seperti ATM. Selain itu juga mendapat susu kotak, biskuit kecil, vitamin penambah darah, telur (asin) dan juga tas bertuliskan "Aku Bangga Menjadi Donor Darah Sukarela" (rasanya nyess banget baca ini, damai rasanya :) ). Sedang dari pihak penyelenggaranya (dalam hal ini Stikom) saya dapat kue, air mineral, pin dan stiker donor darah. 

Oh ya, salah satu alasan yang membuat saya menunda terus donor darah adalah "Gak mau ah donor darah pas ada event, nanti aja kalo bener-bener ada yang butuh". Dan kemudian saya tiba-tiba "ditampar" oleh pikiran sendiri. Buat apa membiarkan stok darah di PMI kosong sehingga orang harus bergerilya cari darah karena benar-benar butuh. Lebih baik kita penuhi saja kebutuhan sebelum kejadian. Dan saya beritahu, kalau proses pengolahan darah itu butuh berjam-jam. Iya kalau yang butuh darah masih bisa menunggu selama itu. Kalau tidak? Selain itu saya berfikir kalau donor darah pertama saya baik-baik saja kualitas darahnya, saya akan lebih tenang memberikan darah saya kalau nantinya ada yang benar-benar butuh dan meminta langsung. 


Sekalian menjawab pertanyaan bahwa PMI tidak berbisnis. Darah yang PMI dapatkan gratis tidak dijual dengan harga mahal untuk pasien. Yang dibayar pasien itu adalah biaya pengolahan darah sampai darah bisa dimasukkan dalam tubuh.. Biaya pengolahan darah itu memang cukup mahal. Namun sebenarnya itu sudah disubsidi oleh pemerintah. Biaya aslinya lebih besar dari yang dibayar pasien. Biaya itu juga berbeda-beda karena besar subsidi tiap daerah itu tidak sama. 


Saya juga mengucapkan terima kasih banyak untuk akun twitter @justsilly dan @Blood4LifeId. Karena sering melihat kebutuhan darah yang mereka publish juga melihat manfaat mendonor, saya akhirnya berani mencoba. 


Kesan setelah mencoba? Saya menyesal. Menyesal mengapa tidak dari dulu saja berani donor darah. Saya tidak kehilangan apa-apa dan saya mendapat manfaat dan kepuasan batin yang besar. Seperti slogan Blood for Life : 
A bag of your blood might be nothing for you, won't cost you anything, but can be a life for others and a smile for families.


Palang merah juga bilang : 
If you donate money, you give food. But if you donate blood, you give life. 


Jadi, kalau saya saja berani, kenapa kamu tidak? :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

....









Iseng buka timeline salah satu girlband masa kini walaupun gak follow. Dan langsung pengen garuk-garuk aspal.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Cerita Lebaran

Untuk semua pembaca blog saya, (kalo ada). Walaupun telat saya ucapin "Selamat Idul Fitri ya, maaf ahir batin". Gimana cerita lebaran kalian? Masak apa aja? Dan pertanyaan pamungkas lebaran ini adalah, "kamu Idul Fitri tanggal berapa?" Kalau cerita lebaran saya di Balikpapan begini nih :

29 Agustus malam
Sampai malam melototin sidang isbat, akhirnya jam 10 malam atau lebih (WITA) baru diputuskan kalau Idul Fitri versi pemerintah itu 31 Agustus. Reaksi pertama, bengong, kemudian ngakak. Bukan apa-apa ya, tapi ANEH BANGET kalau baru diputuskan semalam itu. Padahal yang saya dengar rencana awal rapat itu jam 4 sore. Kenapa jam 8 baru mulai??? Dan kemudian shock karena udah masak buat besok. (FYI, half of my mother's family is moslem including my grand mother). Untung aja cuma masak rawon bukan opor seperti tahun-tahun lalu. 

30 Agustus
Bangun jam 6 pagi, karena merasa lebaran masih besok. Padahal tiap lebaran bangun jam 5 karena bantuin mama masak. Setelah itu pindah-pindahin kasur ke kamar ortu. Lebaran ini semua saudara kandung mama saya kumpul. Jadi kamar saya dan kamar kakak dipakai mereka. Akhirnya kita sekeluarga (5orang) numplek blek di kamar ortu. Untung aja ada AC, kalau gak sudah gak nafas. Puji Tuhan kamar di rumah (dinas) ini besar banget jadi diisi orang 5 (harusnya) gak pengap. Tapi kamar ortu saya yang notabene kamar utama dan harusnya paling besar itu jadi semakin sempit karena diisi 3 lemari besar-besar, meja rias dan 2 meja kecil. I was like, ini kamar apa walk in closet??

Jam 9 pagi papa mama seperti dapat ilham, ya sudah kita lebaran hari ini aja. Wong semua udah pada ngumpul. Akhirnya berebutan mandi, siap-siap dan berangkat ke rumah mbah bareng bude yang udah datang duluan dari Jogja. Sampai rumah mbah cuma beres-beres bentar terus pergi ke rumah (sepupu papa saya), karena mikir ntar aja sungkemannya karena saudara belum lengkap. Sampe rumah pakde makan-makan dong ya, terus dibungkusin kue lagi. Asli keluarga pakde saya ini baik bangetngetnget. Dulu jaman mereka masih susah dan papa saya datang merantau dari Jawa, mereka baik banget. Papa saya dikursusin bahasa Inggris dibantuin ini-itu. Dan ketika papa saya sekarang sudah jauh lebih mapan, gak pernah sekalipun mereka mengungkit-ngungkit ke papa saya dan orang lain. Never! Makanya pergi ke rumah mereka setiap lebaran tidak menjadi kewajiban, tapi karena memang pengen datang.

Terus balik ke rumah mbah while my father and lil sister pergi ke bandara jemput bude saya dari Singosari yang bawa anak mantu dan cucunya dari Surabaya. Keluarga ini salah satu keluarga favorit dan panutan banget. Mereka semua muslim yang taat dan sopan-sopan banget. Dan sepupu saya balik lagi ke airport jemput bude saya yang datang dari Jakarta.
Akhirnya formasi lengkap, semua anak mbah saya kumpul. Puji Tuhan banget, gak pernah terjadi selengkap ini selama bertahun tahun. Singosari datang lengkap beserta cucu mantu, Samarinda juga sama, Jakarta datang sendiri, Jogja juga sendiri, Balikpapan ada 2 keluarga besar, Bunyu pun datang beserta istri dan anak. Dan bisa diprediksi dengan orang sebanyak ini yang terjadi adalah sungkeman drama, pake air mata segala (biasanya enggak :D). Setelah makan-makan terus balik ke rumah.

Terus kita skip sampe malam hari, saudara-saudara semua pada ngumpul di rumah untuk foto keluarga!! Ayeyy!! Mengandalkan SLR dan tripod adek saya mari kita berfoto. Dan keluarga mama saya itu banyak banget yaaa. 7 orang anak belum termasuk istri/suami, cucu dan cicit. Susah banget atur posisi, padahal itu jumlahnya mungkin cuma 75 persen dari jumlah keluarga sebenarnya. Yang terjadi adalah, "gak mau di depan, keliatan gendut", "sebelah sini gak keliatan", "senyum dong" dsb. Riwuh euy. Setelah itu papa saya inisiatif untuk ngajak makan di luar dan kemudian batal aja gitu karena ada takbiran keliling yang mana semua restoran yang kita mau datangin jalannya ditutup aja gitu. Errr *nguyah pasir*

31 Agustus
Pagi-pagi lebaranan dulu ke rumah tetangga, makan bakso, salad dll. Dan kaget karena tau-tau pakde saya (suami bude di Jogja) udah nongol depan rumah. Gak bilang-bilang dan gak minta jemput. Mentang-mentang sering ke rumah dan udah hapal jalan dia. :D 

Terus datang ke open house general manager kantor papa saya bersama 2 keponakan yang lucu. Yang beda dari tahun ini biasanya papa saya bareng keluarga teman-teman kerjanya datang ke rumah GM terus sambung ke manager-manager lain. Tapi tahun ini semua dijadikan satu tempat di rumah dinas GM. Berhubung dekat banget sama rumah saya, cuma beda 5 rumah jalan kaki lah kita ke sana. (ya ampun cuma beda 5 rumah tapi nasib beda banget ya pak :)) ). Sampe sana shock, ini open house apa kawinan, pake band dan mc segala. Dan akward banget, begitu sampe salaman sama GM dan manager beserta istri-istrinya, i told you panjang benerrrrrr yang harus disalamin. Terus makanannya beda lagi sama tahun lalu, kalau dulu ada lasagna, klapertaart, es krim walls, beragam minuman kotak dan buah berlimpah sekarang yang ada lebih Indonesia. Makanan Indonesianya sama dengan tahun lalu, cuma lebih banyak jenisnya. Sayangnya karena tempatnya jauh lebih rame dari tahun lalu dan gak bisa duduk jadi makan cuma sekedarnya aja. Huhh :(( 

Setelah itu saatnya keliling ke rumah saudara-saudara. Pake 3 mobil dan entah berapa sepeda motor. Dalam hati kasian sama saudara yang didatangin sekali datang langsung berapa puluh orang. Hahaha, padahal biasanya datang sendiri-sendiri. Dan saudara saya yang datang dari pulau Jawa kebanyakan keder gak bisa makan banyak. Tradisi Balikpapan kan biasanya menyajikan makanan berat tiap rumah. Dan di kota besar di Jawa kan itu bukan hal biasa. Jadi keburu kenyang mereka. Hahaha.

2 September
Kita berangkat ngunjungin balik bude yang di Samarinda, oh ralat bukan Samarinda tapi Tenggarong. Jadi ya perjalanan Balikpapan - Samarinda itu sekitar 2,5 jam dan jalannya itu tipikal Kalimantan, berbelok-belok, sedikit naik turun dan kanan kiri hutan! Yang bikin miris itu adalah banyak kecelakaan sewaktu perjalanan kita ke sana, entah motor, mobil, pick up. Dan kejadian banyak banget mobil mogok. Saya rasa itu karena gak tau medan dan mobilnya kurang disiapkan. Sampe Samarinda perjalanan lanjut ke Tenggarong sekitar 1 jam, jalannya itu naik turun banget, persis lagu ninja Hatori "mendaki gunung, lewati lembah", tetep ada pohon-pohon dan sedikit jurang. Ngekkk. Mana jalannya ada banyak yang aspalnya ancur pula. 

Sampe di Tenggarong tepatnya di Teluk Dalam rumah pakde saya, saya terpukau. Tempat ini gak sedesa yang saya bayangkan. Soalnya hampir gak pernah ke sana. Punya papa yang harus standby 24 jam dan harus ijin kalau pergi lebih dari 20km dari pabrik walaupun hari libur itu jadi susah ke mana-mana. Ke sanapun papa saya gak ikut, karena gak enak kalau mau ijin padahal gak lebaran. 

Dan rumah pakde saya ini guede buanget, sampai kata sepupu saya "ini kayak rumah bupati teluk dalam". Hahaha. Jadi daerah ini dulu awalnya adalah daerah transmigrasi, jadi bayangkan sendiri gimana. Terus setelah otonomi daerah dsb berkembang banget. Namanya aja bagian dari salah satu kabupaten terkaya di Indonesia, Kutai Kertanegara. Walaupun bukan jadi kota besar tapi untuk daerah yang sedikit di pelosok itu, daerah itu udah lumayan banget.  Kita dikasi makan bakso, sop kepala ikan, pepes ikan patin, ikan mas goreng. Slurppp. Trus jam 4 sore pamit pulang ke Balikpapan. Dan jalanan yang sama itu kalo udah senja dan malam jadi beda banget ya. Jauh lebih nyeremin. Lampu jalan minim banget. Dan hutan itu di malam hari serem kan ya. Puji Tuhan sampai dengan selamat, cuma agak pusing dan mual aja karena jalannya naik turun dan berkelok.


Itu cerita lebaranku, ceritamu apa? Apapun ceritanya, pasti kalau sama keluarga menyenangkan ya. :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Chat Aneh :))

Teman kos saya mau ikut Putri Indonesia-Jatim, udah mau karantina dan tinggal final aja. Terus aku bahas ini sama teman gilaku Ochie. Copy paste isi bbm aja deh :))

Anastasia : Final icha ternyata rabu malam.
Anastasia : Jeng jeng jeng. *pesen salon*
Ochie : Oh rabu? Ok2..
Ochie : *cari kebaya*a
Ochie : *ngapaiiiiinnn*
Anastasia : Lah kan kali-kali aja ada finalisnya yg berhalangan bisa kita gantikan
Anastasia : *pasang selempang nama*
Ochie : =D
Ochie : Jgn lupa bawa mahkota sendiri
Anastasia : Hooh. Sama bawa tongkat peri yang bentuk bintang dari plastik warna pink.
Ochie : #koplak
Anastasia : Trus sanggulnya pinjem konde mbahku
Anastasia : Gaunnya dr seprei yang dililit
Ochie : Sik ya aku tak latian, ngomong sama kaca
Anastasia : Geblek! Ga usah latian ngomong sm kaca
Ochie : Latian jalan, latian kaget kalo menang
Anastasia : Latihan jalan aja yang penting
Anastasia : Latihanya jln di pinggir kasur.
Ochie : Bikin list ucapan trimakasih
Anastasia : Latihan ngomong "make up, make down".
Anastasia : "Indonesia is beautiful city"
Ochie : =)) ♓ªª ♓ªª ♓ªª =))
Ochie : Kalo menang ya.. "Alhamdulillah yah*
Anastasia : Trus kalo dikirim ke meksiko bawa mandau, parang, celurit, keris. Biar kalo ada yang numpahin lotion, senjata itu jalan sendiri. *titisan dayak*
Ochie : Iya, biar gak bisa ditiru malaysia
*kalo gak ngerti silakan baca serial twit Agni soal pengalamannya di Miss Universe*
Anastasia : Haduehhh. Kamu itu gmn bs maju.
Anastasia : Pikirannya kok ngelawan yg cetek.
Anastasia : Malaysia itu nothing
Anastasia : Target : libas amrik, meksiko, venezuela.
Anastasia : Libas pake tronton
Anastasia : *pake cadar*
Ochie : Siram pake minyak pertamina
Anastasia : Bakar pake korek gas gede yg dijual di bus bungurasih
Ochie : Yg 5ribu guedhe itu
Ochie : =))
Anastasia : Trus timpuk pake wingko yg dijual di bus sore-sore. Keras banget kan tuh.
Anastasia : Haduhhh, mau totok aura.
Anastasia : Ngeluarin aura princess.
Anastasia : Yang keluar malah aura Radja. Daradam daradam daradam daradam
Ochie : B-)
Ochie : Nonton dvd princess egi buat belajar
Anastasia : Ndak usah, di RCTI suka ada barbie kok.
Anastasia: Kalo ndak ada kan ada sinetron Putri (yang Tertukar)
Ochie : Hahahahaha.. AOFAESB = Anas Ochie Forever And Ever Selalu Bersama
Ochie : <3
Anastasia : FAEB !!
*for those who don't know, FAEB stands for "Forever and Ever Babe", twit-twitan Nikita Willy dan Bara*
Ochie : HAHAHA
Ochie : =))
Ochie : Aduh ngakak kak kak kaakkk
Anastasia : Berartiiiii, aku harus pake two pieces swim suit dong? Ora nduwe, nggolek sik
Anastasia: *mlaku nang tugu pahlawan minggu pagi*
Ochie : Aku tak muter JMP golek sewek
Anastasia : Heh!! Ora ono miss universe nyebut sewek!
Anastasia : *ngakak sampe njungjang*
Ochie : Oh!
Ochie : I'm so sowry
Ochie : Indonesia is beautiful siti
Anastasia : *balikin ke ibu m*ry*ti s*d*iby** *disensor, ampun bu*
Anastasia : *iku sopo??*
Ochie : Sapa? Agen pembantu rumah tangga?
Ochie : :/
Ochie Viariesca: #dikeplak
Anastasia : Ahhh. Ndak ada ide lagi aku.
Anastasia : Balik tidur siang
**** sisa chat disensor, internal joke :))*
Ochie : *dijambak mischa, eh dinda*
Ochie : :p
Anastasia : Keluarin farel!
Ochie : Wah dilanjutin bs lbh panjang dr cinta fitri yg sdh gak fitri lg
Anastasia : Eh ngomong-ngomong si fitri lebarannya ikut muhamadiyah apa pemerintah ya?
Ochie : Pentiiiiiiiiiinnnngggg
Anastasia : Lo serius itu.
Anastasia: Dia masak opor ga ya? Kalo mbahku sih masak rawon sama pepes patin.
Ochie : Dia masak masakan aceh mungkin
Anastasia : Eh tapi kan fitri dari jawa tengah
Anastasia : *gila abesss, tau lo gue*
Ochie : Tp dia kan ngikutin si parel
Ochie : *rumpiii*
Anastasia : Farel! Not parel! Dia kan bukan sunda!
Ochie : Aduh iya iya..



Udah ah, tambah gak jelas. I wuf u teman gilaku :* :*

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Selamat Ulang Tahun Indonesiaku

Selamat ulang tahun yang ke 66 Indonesiaku.

Hari ini negara kita ulang tahun, 66 tahun usianya. Untuk ukuran suatu negara, umur segitu dibilang muda atau tua sih. Entahlah ya, tapi masih banyak banget PR kita semua warga negaranya untuk buat negara ini jadi tempat yang nyaman dan menyenangkan untuk ditinggali. 

Rasanya kalau mau ditulis ada banyak sekali kekurangan negara ini. Tapi untuk saya saat ini mau mengenang yang baik-baik dulu ah dari negara ini. Indonesia itu menyenangkan. :)

Beberapa tahun belakangan Indonesia memang agak terpuruk. Khususnya soal persatuan antar warga negara. Tapi untungnya para pemuda Indonesia ini tanggap dalam menghadapi masalah ini. Di jaman teknologi canggih ini, kita disatukan oleh gerakan-gerakan yang dilakukan secara online melalui social media . Salah satu yang terkenal adalah gerakan #indonesiaunite. Saya rasa semua sudah tahu apa itu, kalau masih ada yang belum tahu mari silakan googling aja :D

Tahun ini ada banyak gerakan online yang merebut perhatian saya yaitu upacara bendera digital dan kerek bendera secara online. Upacara bendera digital ini bisa dilihat di www.id-optimis.org . Tahun ini adalah tahun kedua dilaksanakan upacara bendera digital ini. Jadi mereka merekrut para petugas upacara melalui twitter. Ada pemandu suara, pembina, pemimpin, pengibar bendera, pembaca doa, pembaca proklamasi, pembaca pembukaan UUD. Pembina upacara tahun ini ada beberapa orang dari berbagai profesi yang intinya mengajak kita untuk berjuang bersama untuk negara dengan cara yang kita pilih sendiri. Yang masih terngiang-ngiang adalah amanat dari Anies Baswedan. Salah satu inti pidatonya adalah : 

Pada saat para pendiri republik ini merancang dan memproklamasikan kemerdekaan, sebenarnya mereka berhadapan dengan situasi yang luar biasa sulit. Kondisi ekonomi yang sangat berat, rakyat yang miskin, penduduk yang tidak terdidik, keuangan negara yang kosong, seluruh infrastruktur lemah dan habis perang. Bisa dibayangkan kompleksitas problem yang dihadapi para pemimpin Indonesia pada saat republik ini didirikan. Tapi satu hal yang menarik, mereka bukan orang-orang yang suka mengeluh, mereka adalah pemimpin yang mengirimkan harapan, mereka tak kirimkan ratapan. Meskipun mereka memiliki seluruh persyaratan untuk meratapi lingkungan, problem begitu banyak, tapi apa yang mereka lakukan, mereka mengirimkan harapan.

Saya jadi membayangkan kalau jaman itu para pejuang pesimis dan skeptis seperti beberapa orang di jaman ini gimana ya? Kapan kita akan merdeka? Terima kasih sekali lagi para pejuang bangsaku untuk semangat optimis yang membara.

Ada juga salah satu hal yang menarik, yaitu kerek bendera secara massal dan online. Jadi kita disuruh nge-twit dengan menggunakan hastag #17an. Dibutuhkan 1.781.945 twit untuk membuat bendera itu sampai di puncaknya. awalnya saya sedikit pesimis, ah paling-paling jumlahnya baru akan tercapai  sore/malam hari. Ternyata jumlah twit itu sudah melampaui target pada siang hari. Bukti bahwa rakyat Indonesia (di twitter) masih bersatu :)

Ngomongin soal kemerdekaan di tv diputar beberapa film tentang kemerdekaan. Favorit saya salah satunya adalah Laskar Pemimpi. Film ini memang tidak seperti film perjuangan lain yang serius, tapi pesan yang disampaikan kena sekali : bahwa akan ada banyak pemuda yang berjuang namun namanya tidak dikenal.

Nyesek rasanya membayangkan ada ratusan atau mungkin ribuan pemuda yang berjuang sampai titik darah penghabisan membela negara namun tidak dikenali. Tapi saya yakin mereka pasti akan bangga kalau darah yang mereka tumpahkan dibayar dengan kemerdekaan Indonesia.

Kita semua punya cara masing-masing untuk membangun negeri ini. Nasionalisme yang kita punya janganlah nasionalisme picik. Cinta yang kita punya janganlah cinta buta. Cinta yang kita punya itu cinta yang tak bersyarat. Kita akan selalu cinta Indonesia sampai akhir nyawa kita namun jangan lupa untuk mengenali kekurangan negara kita dan berjuang sekuat tenaga untuk memperbaikinya.

Cintaku padamu Indonesia tak bersyarat, tak berbatas.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Another Amazing Year


Birthday cake from my sisters  

Hari ini umur saya tepat 23 tahun 1 minggu. Tanggal 27 Juni minggu lalu saya berulang tahun. Terima kasih banyak untuk ucapan dan doanya ya. Yang belum ngucapin ditunggu lho kadonya. #ehhh ;p

Banyak banget pelajaran yang saya ambil di tahun ini. Banyak banget colekan dari Tuhan yang bikin saya tersadar kalau apa yang saya pikir benar dan memang seharusnya itu ternyata salah. Puji Tuhan, teguran itu ditunjukkan lewat orang lain. Karena saya gak kebayang kalau itu terjadi sama saya. Mau berbagi cerita ya. *duduk manis semuaaaa*

Di usia saya, pacar itu adalah hal yang lumayan menghabiskan pikiran. Apalagi kalau jomblo seperti saya ini (sekalian promosi *pasang iklan jodoh* ;p). Ada banyak pertanyaan di pikiran saya. Kenapa belum datang sang tulang rusuk itu? Tapi kemudian Tuhan beri jawaban melalui blog-blog inspiratif yang saya baca. Gak perlu repot memikirkan pacar, karena pada waktuNya dan seijinNya saya akan mendapatkan pacar (calon suami) yang baik. Yang perlu dilakukan hanya berdoa dan menyiapkan diri. :) Saya juga bersyukur sekali walaupun saya pengen punya pacar tapi tidak sedesperate itu untuk buat pacar fiktif. Ya, pengalaman teman saya yang mengarang cerita soal pacar fiktif lengkap dengan membuat FB fiktif pacarnya pula itu membuat pikiran saya jauh lebih terbuka. Ada banyak hal lain yang bisa dilakukan daripada hanya memikirkan cowo. :D

Saya pernah menderita demam berdarah berkali-kali. Yang terakhir malah harus dirawat di ICU, makan lewat selang, tranfusi darah beberapa kantong, 27 botol infus dan vonis kalau tidak akan berumur lama. Karena banyak cerita dari orang lain kalau demam berdarah itu kalau sudah pernah kena parah tidak akan terjadi lagi membuat saya santai dan menganggap remeh. Ternyata Tuhan punya cara untuk membuat saya tidak sombong lagi. Januari kemarin waktu pulang ke Balikpapan saya kena demam berdarah dan harus dirawat di rumah sakit selama beberapa hari. Dan itu salah satu siksaan terbesar, karena saya BENCI rumah sakit. Aura rumah sakit gak pernah menyenangkan untuk saya. Tapi Tuhan beri penyakit lengkap dengan penyembuhannya. Tuhan kasi saya kamar yang bagus, perawat yang ramah dan dokter yang baik. :)
 
Puji Tuhan saya dan keluarga dilindungi oleh asuransi dari perusahaan papa saya. Dan selama ini kalau sakit saya akan dirawat di rumah sakit yang bagus di balikpapan lengkap dengan fasilitas yang memadai. Ketika di Surabaya pun asuransi sempat dipercayakan pada salah satu rumah sakit spesialis yang mewah. Buat saya (dulu) itu hal yang biasa, gak perlu disyukuri karena itu memang hak. Jadi ketika demam berdarah kemarin, saya yang harusnya dapat kelas 1 di rumah sakit jadi mengomel karena harus opname di kelas 2 bergabung dengan 1 pasien lain karena kelas 1 sedang penuh. Yang jadi pikiran saya saat itu cuma satu, mama saya yang menjaga akan sulit tidur karena hanya disediakan 1 kursi. Padahal pasien sebelah saya itu sakitnya lebih parah dan orangnya tenang-tenang saja. Jadi harusnya tidak ada yang perlu dipermasalahkan. Dan ketika akhirnya di hari kedua saya pindah ke kelas 1 di bagian rumah sakit yang baru gak kepikiran tuh kalau ini sebenarnya anugerah dari Tuhan. Padahal ruangannya bagus, nyaman, besar walaupun hanya untuk 1 orang, ada sofa yang bisa dijadikan kasur dsb. Saya pikir ya itu hak kita karena papa saya sudah kerja keras. Sekali lagi Tuhan tegur saya yang sombong ini. Beberapa hari yang lalu saya menjenguk teman SMA adik saya di RS Dr.Soetomo. Temannya ini sungguh kasihan karena jatuh dari ketinggian 10m, kurang mampu, dan dipindah dari RS di Jombangkarena kurang fasilitas. Adik saya beberapa kali menjenguk sambil mengantarkan bantuan dana dari teman-temannya di Balikpapan. Adik saya ini satu-satunya orang yang menjenguk dia karena memang dia tidak punya teman di Surabaya. Kebetulan waktu itu saya ikut menjenguk dia. Begitu masuk ruangan dia dirawat rasanya langsung nyess banget. Kasihan, sedih, prihatin jadi satu. Ruangan dia dirawat adalah satu ruangan besar yang disekat-sekat dan ditengahnya ada meja untuk perawat. Setiap sekat diisi sekitar 8orang dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Jarak antar tempat tidur sangat sempit, gak ada kursi untuk yang jaga, gak ada tiang infus hanya kawat dibentangkan untuk mengantung infus, seprei dengan warna putih yang buram, sementara di luar ruangan para penjaga orang sakit tidur hanya di tikar yang digelar di lantai. Mau nangis rasanya, saya sangat beruntung. Tuhan sangat baik sama saya :)

Kejadian lain yang menusuk hati saya adalah soal teman saya. Dia itu lebih kaya dari saya, uang saku lebih banyak sehingga bisa jalan kemanapun, beli baju bagus, tas bagus, sepatu bagus. Singkatnya saya sedikit iri dengan dia. Hingga saya disadarkan oleh fakta bahwa ternyata uang yang dia habiskan selama ini tidak sepenuhnya halal. Dan sekarang pun ekonominya sedang bermasalah. Terimakasih sekali lagi Tuhan, Kau tunjukkan padaku. :)

Tapi Tuhan selain menegur juga memberikan anugerah lain yang luar biasa.


Juli tahun lalu saya berkesempatan pergi ke Yogyakarta setelah beberapa tahun tidak ke sana. Walaupun sangat singkat tapi saya sempat mengunjungi objek-objek wisata yang menyenangkan. Sebelum Yogyakarta digempur letusan gunung.

Taman Nasional Gunung Merapi :)

Lebaran lalu sempat reuni dengan teman-teman SD. Bangga rasanya mantan ketua kelas ini bisa mengumpulkan lebih dari separuh teman-teman yang sudah terpisah lebih dari 10 tahun. :) 

   
Dari sekitar 40an orang satu angkatan, terkumpul segini :)

November tahun lalu saya juga sempat ikut papa saya lomba internal perusahaan (menang juara 2 yayy!! :)) di Jakarta. Dan sempat diajak pula ke Ciater sama om saya. 
Mejeng di jembatan Trans Jakarta PIM ;p

Somewhere di pinggiram Jakarta ;p
Januari tahun ini usia pernikahan papa dan mama saya tepat 25tahun. Puji Tuhan ada rejeki untuk buat doa yang sedikit lebih meriah dan saya bisa hadir. Semoga pernikahan papa mama saya selalu langgeng ya Tuhan. Amin :)

Tahun ini puji Tuhan diberi rejeki sehingga keluarga saya bisa punya rumah di daerah Malang (Singosari). Tempat yang nyaman, dingin, tidak terlalu ramai tapi mudah diakses. Puji Tuhan :)

I must say, hidup saya penuh dengan berkat. Tak cukup terima kasih setiap hari :)
Terima kasih Tuhan untuk segala pertolonganMu sepanjang umurku. Lindungilah aku selalu, tunjukan jalan menuju padaMu, pakailah aku sebagai perpanjangan tanganMu, dan lindungilah keluargaku selalu. Karena hanya ke dalam tanganMu kuserahkan seluruh hidup, jiwa dan ragaku. Amin.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Atlit dan Masalahnya

Sehabis dapat DM dari salah satu atlit favorit saya yang bilang bahwa ini musim terakhir dia main. Masih sambil harap-harap cemas semoga dia mengurungkan niat, tapi siapalah saya, dia pasti tahu yang terbaik. One thing you should know is you're always have my support, no matter what you do next. :)

Eh eh, jadi mbulet. Intinya gara-gara dapat DM itu dan baca timeline beberapa hari ini (iyee, saya #twitterOD :D) saya jadi pengen cerita kesukaan, pendapat, saran (and probably some critics) tentang atlit dan dunia olahraga.

Saya suka olahraga, suka menonton tepatnya. Karena saya bukan orang yang pandai olahraga. Nilai olahraga di raport hanya berkisar di angka 7, saya takut bola, kalau lari selalu finish no 5 (dari belakang, dari puluhan siswa). Karena itu yang saya bisa adalah menonton dan mendukung atlit-atlit Indonesia. Kalau mau diurut yang saya suka itu pertama bulutangkis (dalam dan luar negeri) kemudian baru basket/sepakbola (dalam negeri).

Sejauh yang saya ingat, saya tidak pernah (secara sadar) menjelekkan-jelekkan atlit. Mohon maaf kalo ternyata saya keceplosan pernah gitu. Karena saya menyadari beratnya jadi atlit, gak bakal bilang "saya tahu rasanya" karena i've never been in their shoes. Yang saya tahu mungkin hanya 10 persen (atau bahkan gak sampe). Saya punya adik sepupu atlit renang, sudah mendengar beratnya perjuangan dia sampai akhirnya sekarang seperti ini.

Dalam olahraga tidak pernah ada yang pasti, masih ingat bagaimana surprisenya CLS Knights menyabet juara 2 NBL Indonesia kemarin. Mengalahkan kandidat-kandidat lain yang difavoritkan juara. Mengalahkan musuh-musuh tangguh seperti Aspac, Garuda, Pelita Jaya dll. Atau yang paling dekat adalah bagaimana hebohnya perlawanan Moh.Ahsan/Alvent Yulianto dalam semifinal Sudirman Cup bulan lalu? Mereka yang pasangan coba-coba (Ahsan aslinya berpasangan dengan Bona, Alvent dengan Hendra AG) harus melawan pasangan ranking satu dunia. Walaupun mereka dengan pasangan aslinya masing-masing juga termasuk sepuluh besar dunia tapi tetap saja, mereka ini baru dipasangkan dalam turnamen besar. Yang terjadi adalah mereka menang, merebut satu poin (dan satu-satunya) dalam semifinal. Indonesia memang kalah, tapi perjuangan mereka patut dihargai.

Dalam bertanding, selain skill ada yang jauh lebih penting yaitu mental. Mental ini dipengaruhi oleh banyak hal, selain harus percaya diri, mereka juga harus membebaskan pikiran dari masalah-masalah besar yang mungkin mereka hadapi. Pernah dengar soal Sony Dwi Kuncoro (yang saya lupa pada kejuaraan dunia apa) harus bertanding padahal istrinya baru saja keguguran, tahu rasanya? Atau saya pernah dengar Denny Sumargo yang harus tanding di salah satu pertandingan NBL padahal teman yang sudah dianggap saudara baru saja meninggal di luar kota, bisa membayangkan? 

Pernah dengan idiom atlit di Indonesia hanya disanjung pada saat menang, dan kalau sudah tidak berguna ya akan disia-siakan. Walaupun tidak setuju, tapi pada kenyataannya memang itu yang terjadi. Pernah tahu atlit bulutangkis Maria Kristin Yulianti (MKY)? Pernah jadi WS andalan Indonesia, peraih perunggu (Sea Games/Olimpiada saya lupa), sekarang sedang mengalami masa penyembuhan akibat cidera cukup serius yang dialami. "Didepak" dari pelatnas beberapa bulan lalu, sekarang sedang mencoba back on track namun terdepak di babak awal di 3 kejuaraan dunia yang tidak terlalu terkenal. MKY sekarang menempati ranking 99 bwf. Hampir hilang dari ranking bwf. Mengenaskan? Miris? Banget! Tapi saya yakin MKY pasti bisa bangkit lagi.

Merasa marah dengan atlit yang keluar dan menjadi atlit atau pelatih di luar negeri? Kita tidak pernah ada di sisi mereka, gak tau rasanya menjadi atlit yang tidak dihargai baik moril dan finansial. Cerita yang riil dan dekat dengan saya adalah adik sepupu saya yang sekarang sedang sekolah sekaligus belajar renang di salah satu kota di Jawa. Adik saya ini karena prestasinya bagus mau semacam dibeli oleh propinsi di Jawa ini. Namun dipertahankan oleh propinsi asal saya karena dianggap potensial. Adik sepupu dan keluarganya bangga apabila bisa membela propinsi asal, tapi bagaimana bisa bangga kalau di propinsi asal tidak mau membiayai biaya sekolah dan latihan adik saya di Jawa yang mencapai jutaan rupiah. Dulu saya menganggap kalau biaya itu akan tertutup kalau adik sepupu saya menang lomba. Untuk kejuaraan besar, bila dia ikut 10 cabang saja biasanya dapat semua medali (sebagian besar emas, sisanya perak/perunggu). Dan yang saya dengar satu medali emas itu hadiah uangnya jutaan rupiah. Dengan berhitung sederhana saja pasti hasil yang didapat adik sepupu saya itu banyak kan? Kenyataannya, setelah dipotong uang administrasi, dan tetek bengek oleh pengurus propinsi/klub, hasil yang didapat bahkan hanya setengah atau bahkan gak sampai. Miris? This is true story. Makanya saya mendukung seratus persen kalau adik saya ini harus dibeli propinsi lain, selama yang dia bela masih Indonesia. Dia masih muda masih butuh banyak biaya agar berkembang dan bisa bela Indonesia ke luar negeri suatu hari nanti. (Amin). 

Satu lagi, pengurus olahraga di Indonesia ini entah kenapa sepertinya kurang mendukung regenerasi pemain. Seperti contohnya bulutangkis. Untuk kejuaraan besar selalu yang dikirim senior, sedangkan untuk kejuaraan dunia yang tidak terlalu besar atlit junior yang dikirim itupun dalam jumlah sedikit karena alasannya keterbatasan biaya. Prett. Menurut desas-desus yang beredar, setiap pengurus ingin selalu periode pengurusannya dianggap berhasil yaitu dengan banyaknya kejuaraan yang dimenangkan. Padahal kalau diteruskan  dalam jangka panjang regenerasi atlit kita akan terhenti karena pemain senior pensiun sedangkan junior belum siap untuk menggantikan.

Oleh karena itu saya acungkan jempol kepada Taufik Hidayat yang di Sudirman Cup kemarin mengundurkan diri untuk memberi kesempatan pada juniornya. Saya percaya kalau saja Taufik gak mengundurkan diri dia pasti akan dipakai terus sampai tidak berprestasi lagi. :( Dan secara berbarengan para pemain senior lain juga banyak yang cidera sehingga juga tidak ikut Sudirman Cup. Ini mungkin namanya setelah hujan akan ada pelangi, tanpa mundurnya mereka kita mana bisa melihat potensi besar dan mental juara luar biasa dari para junior saat menghadapi atlit besar negara lain. 

Saya marah dan belum terima dengan cara pemerintah memperlakukan atlit kita. Namun saya tidak bisa belum bisa berbuat apa-apa. Yang saya bisa adalah mempromosikan sekuatnya pertandingan apapun yang diadakan melalu media sosial. Dengan harapan penonton bertambah, dukungan semakin besar, hadiah untuk atlit pun semakin banyak. Sederhana namun menurut saya bermanfaat :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Selasa Santai


Mengagumkan bagaimana teknologi bisa menyatukan orang yang terpisah jarak. 
Selasa kemarin menyempatkan diri untuk ngobrol dan makan bareng teman SD saya yang kebetulan ada di Surabaya.

Makan di Linkafe, Masakan Indonesia di Tunjungan Plasa. Tempatnya bagus, pelayanan lumayan cepat, makanan juga datangnya cepat (curiga saya ini cuma dipanasi aja, jadi aslinya sudah matang), tapi rasa standar, harga belum termasuk PPN agak sedikit pricey jadinya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Surabaya Heritage Track

Hari Minggu kemarin setelah hampir 2 tahun tidak menginjak House of Sampoerna saya kemarin datang lagi ke sana. Tujuan awalnya sih mau ikut Surabaya Heritage Track. Too bad karena bertepatan dengan hari buruh, jalan ditutup dan banyak demo jadinya tur yang harusnya 1,5-2jam jadi dipangkas 45 menit saja. Dan cuma ke daerah "Pecinan" aja. Setelah itu yah foto-foto deh di Museumnya. ;p
























Surabaya Heritage Track dan Museum House of Sampoerna wajib dikunjungi di Surabaya. Ini semua gratis, yang jelas harus bawa KTP/KTM ke museumnya. 18tahun ke atas.
Info soal Surabaya Heritage Track dan Museum sila klik : http://houseofsampoerna.museum/e_home.htm

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Happy Easter

Sedikit telat mengucapkan karena saya merayakan Paskah bersama keluarga inti (puji Tuhan) di Malang.



Dosa kita sudah ditebus dengan darahNya di Salib. Sekarang saatnya kita menjadi terang dunia.

HAPPY EASTER




Ps : ini foto gereja saya saat sedang Misa Malam Paskah. Sempat sebal karena dapat tempat duduk di atas. Tapi ternyata Tuhan Maha Baik, Dia tunjukkan kejadian yang mengharukan ini saat menyalakan lilin bersama-sama.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

CoolTweet Tentang Pacar

Beberapa hari yang lalu Mbak Miund mengeluarkan cooltweet (iyaa, bukan kultwit) soal relationship. Cek timeline twitternya tanggal 22 April deh. Ini saya posting ulang beberapa twit yang menurut saya jleb banget, nonjok banget, bener banget. :D

  1. Pacar = orang yang harusnya bikin senang. Bukan bikin beban :)
  2. Pacar = calon masa depan. Kalo saat ini burem, buruan dibenerin biar cling. kalo enggak? Ya madesu cin...
  3. Gak disukai ortu pacar? Gak usah capek2, banyak ortu lain yang pengen punya mantu. Plis deh.
  4. Pacar selingkuh tapi kita tetep cinta? Nope, that's not love. We only wanna get back and win.
  5. Verbal abuse is the same as physical abuse. If your pacar doesn't respect you, get the hell out of the relationshit.
  6. Kenapa dipacarin? RT @: @ kalo pacar suka morotin?
  7. Sebelum ngecap pacar 'matre', cek dulu deh: situ emang hobi ngebeli2in barang kali biar dianggep kaya. Jgn buru2 ngelabelin orang ah.
  8. segala sesuatu mesti minta ijin pacar? ih cin, baru pacaran aja udah gitu gimana ntar kalo udah kawin?
  9. gak usah drama, kalo pacar bilang 'mesti nganter ibunya', sadarlah segera: who the hell are you to compete with his MOTHER?
  10. pacar nawarin password FB/Twitter/emailnya? TOLAK. dia berhak atas privasinya, hormati itu.
  11. pacar selingkuh, terus balesnya gimana? gak usah. ntar kebales dengan sendirinya. cheaters never prosper. tapi ya gak langsung kejadian.
  12. pengen tau gaji pacar berapa? entar kalo udh serius mau kawin aja. knowing too much too soon is never a good idea.
  13. benci sama pacarnya si mantan yang masih kita cintai? gak gunaaa... dese gak peduli juga sama lo cing. mending cari yang baru drpd obsesif.
  14. why ask pacar to choose between you and his friends? join them to get the DIRT, moron.
  15. being a hopeless romantic if too much, could lead one to be hopeless. stay real. the truth sting, but better know now before it's too late.
  16. gak usah nentuin target umur berapa mau kawin. when it happens, it happens.
  17. ortu ga pernah mendesak. mereka cuma concern dan pengen anak bahagia. don't blame them for your sucky love life. usaha dong.
  18. the reason parents ask when you're getting married is because they don't want you to die alone. don't hate them for loving you.
 
Beberapa twit yang saya setuju banget, saya besarkan font tulisannya. :)
Oh ya, mbak Miund juga punya blog di sini. 

 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Teman

Tuhan, maafkan hambamu ini kalau sampai sekarang masih memilih-milih teman. Bukan masalah kaya, pintar, cantik/ganteng dan sebagainya tapi saya memilih orang yang baik. Maafkan hambamu ini karena saya tidak yakin mampu menahan diri dari pengaruh negatif teman yang tidak baik. 



Ditulis setelah mendengar update dari teman saya di tulisan ini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Lesson of Life (2)

Bram dan Jessica sudah berpacaran cukup lama, diwarnai dengan putus nyambung. Sampai suatu hari mereka putus untuk kesekian kalinya. Jessica pun langsung memasang status single di BBMnya dan menghina-hina Bram (secara tidak langsung) di twitter bilang orang itu memang ada yang dilahirkan brengsek, dan lain sebagainya. Jesica pun mengembalikan semua barang pemberian Bram. Beberapa hari berlalu dan Bram pun mulai menampakkan tanda-tanda mengajak balikan. Bahkan menulis beberapa status permintaan maaf di twitter dan di mention ke Jessica. Mereka pun dekat kembali walau dengan status TTM.

Sampai kemudian Bram tiba-tiba menulis status di twitter yang ditujukkan kepada Jessica (secara tidak langsung). Dia bilang : habis bbm dihapus, barang dikembalikan, buku diinjak-injak sekarang apalagi?. Bram juga bilang soal kebingungannya menghadapi Jessica. Dan sekarang, mereka kembali dekat lagi dan menulis status yang mesra-mesra.

Ps : Nama samaran namun peristiwanya nyata.
Reminder to myself : jangan pernah menjelek-jelekan mantan/pacarmu yang sudah lama kamu pacari di twitter. Apalagi dengan trackrecord sering putus nyambung, kalo balikan lagi dan mesra-mesraan lagi malunya lebih besar.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Lesson of Life

Lami dan Nani bersahabat sejak tahun pertama kuliah dan satu kos. Mereka sedang mengikuti sidang tugas akhir. Pada saat pembacaan nilai, sang dosen mengeluarkan satu buah tugas akhir dari perpustakaan. Dosen pun membandingkan tugas akhir Lami dan Nani, ada beberapa bait/halaman yang sama persis. Dosen pun bertanya kenapa bisa terjadi, setelah beberapa lama akhirnya Nani mengaku kalau dia memang mencontoh bagian itu dari tugas akhir Lami. Kemudian dosen itu membandingkan tugas akhir Lami dengan tugas akhir senior mereka yang diambil dari perpustakaan. Ada satu bab yang sama persis dengan tugas akhir senior tersebut, setelah beberapa lama akhirnya Lami mengaku dia mengutip dari situ namun lupa mencantumkan sumber. (Mengutip satu bab? Okeee). Akhirnya mereka berdua mendapat nilai C. 
 
Beberapa saat setelahnya Nani mendapat cerita dari Kirana bahwa Lami bilang ke teman mereka yang bahwa nilai C itu didapat karena Nani mencontek dan tidak mau mengaku jadi dosen marah dan memberi nilai C. Tidak sekalipun Lami menyebut soal dia yang mencontek tugas akhir senior yang bahkan hampir satu bab. Cerita yang sama juga diceritakan ke anak-anak di tempat kos. Namun karena anak kos sudah mengetahui tabiat Lami maka dilakukan konfirmasi ke Nani dan akhirnya mereka tidak percaya cerita Lami. 
 
Kemudian setelah 2 hari tidak saling menyapa, Nani pun sms Lami bilang ingin bicara. Kata Lami dia sibuk dan tidak ada yang perlu dibicarakan. Kemudian Nani dengar dari teman lain kalo Lami bilang apabila Nani mau minta maaf sudah terlambat. (Minta maaf? Are you kidding me?) Akhirnya mereka tidak saling menegur walau berpapasan di kos sampai sekarang. Kalau ada situasi yang memungkinkan harus barengan pasti Lami beralasan biar bisa pergi. 


Ps : Nama di peristiwa tersebut adalah samaran, namun kejadiannya nyata. Saya mengenal seluruh pelaku peristiwa itu. 
Reminder to myself : pilih teman yang benar. Nani sudah tahu perilaku Lami namun tetap berteman dengannya karena kasihan, akhirnya malah ditusuk dari belakang.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Dear mbak Lany


Dear mbak Lany,
Kita mungkin tidak diberi waktu yang cukup untuk saling mengenal.
Masih ingat pertama kali dengar namamu dari percakapan mama dengan mbah dan para bude yang menyebut bahwa kamu akhirnya adalah orang yang dipilih dan memilih untuk menikah dengan sepupuku. 

Kunjungan pertamamu ke Balikpapan, aku lagi ada di Surabaya.
Aku juga tahu bahwa kamu dan mas Didit mengalami pacaran jarak jauh selama beberapa bulan. Begitupun dengan persiapan pernikahan kalian yang dilakukan hanya olehmu dan keluarga mas Didit karena Mas Didit masih kerja di Balikpapan. 

Juli 2010, setelah bertahun-tahun lamanya tidak menginjak Yogyakarta aku dan keluarga pergi ke sana untuk menghadiri pernikahanmu. Masih ingat jelas bagaimana kamu menangis saat mengucapkan janji pernikahanmu di hadapan Tuhan. Terharu dan ingin menangis juga rasanya di gereja. Dan gak pernah saya lupakan bahwa di resepsi pernikahanmu saya melihat senyum yang lebar dan hangat dari Mas Didit, seorang yang pendiam dan jarang tersenyum. Dia begitu senang bisa menikahimu. 

Pertemuan kedua kita waktu kamu datang ke rumah Mas Didit satu hari setelah pernikahan untuk sowan ke keluarga yang masih ada di Yogya. Setelah itu kamu pindah ke Balikpapan mengikuti Mas Didit.

Pertemuan ketiga kita saat bertemu di bandara, seminggu setelah lebaran. Waktu itu aku kembali ke Surabaya dan kamu sedang bekerja di bandara. 

Pertemuan keempat terjadi saat kamu dirawat di rumah sakit. Dua hari setelah aku pulang dari opname di rumah sakit. Saat itu kamu terlihat kurus, lemah tanpa tahu sakit apa. Dan kemudian kamu dibawa pulang ke Yogyakarta untuk melanjutkan perawatan. Semua orang melanjutkan hidup dengan biasa. 

Sampai 6 jam yang lalu papa saya menelepon untuk mengabarkan bahwa kamu telah tiada. Kamu telah dipanggil Tuhan untuk berada di sampingNya. Sesak rasanya mengingat sempitnya waktu pernikahanmu, sempitnya waktu kita untuk mengenal. 

Tapi aku tahu tidak ada yang perlu dikhawatirkan. You're in a good hands now, God's hand. You're in a better place now. God loves you so much. 

Thank you for entering Mas Didit's life. Although it's really a short time. Doakan mas Didit supaya kuat ya. 

I ♥ you mbak Lany.

Ps : ini foto souvenir pernikahan Mbak Lany dan Mas Didit (Teguh). Masih tersimpan di kos, dan sedih rasanya melihatnya.

♥ If life was easy, where would all the adventures be? ♥

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS