Terima Kasih

Malam ini nonton Kick Andy episode Web Heroes. Ada banyak sekali cerita tentang bagaimana orang saling membantu lewat internet, khususnya tentang donor. Saya sudah menulis tentang ini di post sebelumnya. Tapi begitu melihat bagaimana bersyukurnya Nirina dan Ernes saat bayinya bisa dapat donor darah di saat-saat kritisnya saya jadi berpikir.

Terima kasih yang sebesar-besarnya (sekali lagi) untuk orang yang telah mendonorkan darahnya untuk saya belasan tahun lalu. Demam berdarah kritis tanpa harapan. Dan saya yakin selain kuasa Tuhan dan doa orangtua, kesembuhan saya didukung dengan kantong-kantong darah yang masuk ke tubuh saya. Dan saya yakin selain darah, ada banyak doa dan harapan yang masuk ke tubuh saya dari orang-orang yang tidak saya kenal itu. Terima kasih dari lubuk hati yang paling dalam. Kalian tidak akan tahu seberapa besar makna kantung darah kalian. Terima kasih. Terima kasih. Terima kasih.

Dan seperti Jusuf Kalla bilang di Kick Andy "donor darah itu seperti arisan, hari ini anda yang donor besok bisa saja anda atau saudara anda yang butuh".
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Donor Darah Perdana

17 September 2011 akan jadi salah satu hari paling bersejarah di hidup saya. Karena itu adalah hari pertama saya akhirnya berani untuk donor darah. Niat untuk donor darah sebenarnya sudah ada sejak bertahun-tahun lalu tapi baru berani (baca : nekad) hari itu. 


Kalau ditanya kenapa akhirnya berani donor darah akan ada banyak alasannya. Tapi salah satunya adalah ini. Waktu kecil keluarga saya itu anak-anaknya sering kena demam berdarah. Sering itu maksudnya dalam setahun kami (3 bersaudara) bergantian opname karena demam berdarah. Sampai suster di rumah sakit pun hapal nama kami. Bangga? Of course no! Salah satu demam berdarah terparah dialami saya dan adik berbarengan sekitar kelas 4 SD. Saya dan adik masuk ICU bersebelahan selama 5 hari. It was one of the worst day of my life. Bahkan sekecil itu saja saya sudah bisa merasakan kalau ICU itu menakutkan, karena nyawa dipertaruhkan di tempat itu. Dokter pun sudah memvonis kalau hidup kami berdua itu tinggal tergantung Tuhan. Kami pun sudah menerima tranfusi beberapa kantong darah. Tapi puji Tuhan, kami berdua sembuh. Jadi salah satu alasan terbesar saya adalah karena saya ingin "membalas budi". Dulu saya pernah menerima darah dari orang yang tidak dikenal (dimanapun dan siapapun kamu, terima kasih ya) sekarang apa salahnya saya memberikan darah saya yang Tuhan berikan gratis untuk saya. :) 


Salah satu alasan lain adalah bahwa dengan mendonor kita akan lebih sehat. Karena darah yang kita keluarkan akan digantikan oleh tubuh kita. Jadi darah kita akan lebih baru dan fresh. Alasan lain adalah menurut kabar bahwa sehabis donor, darah akan diproses agar siap digunakan. Proses itu seperti layaknya kita sedang medical check up hanya saja objeknya darah kita. Jadi seumpama ternyata lewat proses itu keluar hasil bahwa kita ternyata mengidap sakit tertentu, kita akan dihubungi dan diberitahu agar segera memeriksakan diri. Waw, menarik kan? Kita donor darah gratis dan "ikut medical check up" yang bayarnya mahal. :D


Sekarang cerita soal proses donornya yuk. 

Saya tidak mendonorkan darah di PMI tapi di sebuah mall. Awalnya saya lihat di twitter kalau ada acara donor darah dalam rangka ultah PMI di mall. Jadi saya memutuskan untuk datang dengan kakak saya. Sebelum donor kita mengisi formulir data diri. Juga pernyataan kalau kita sedang berada dalam kondisi sehat. Kalau tidak salah pertanyaannya itu termasuk apakah menderita hepatitis, syphilis, penyakit kulit parah, hamil, menyusui, dll. Karena kalau kita menderita itu semua gak boleh donor dulu. Kemudian diperiksa tekanan darah oleh dokter. Terus periksa golongan darah dan Hbnya. Jadi buat yang belum tahu golongan darahnya, lumayan ni periksa gratis :D. Setelah itu ini bagian pentingnya, saatnya donor darah :) Saya duduk kemudian diperiksa sekali lagi tekanan darah sama petugasnya, kemudian disuntik dan dimulai prosenya pengambilan darahnya. Jujur waktu melihat orang sebelumnya saya takut karena jarumnya itu lumayan besar ukurannya. Ternyata begitu ditusuk rasanya biasa saja. Sakit sih tapi normal aja, seperti disuntik/ambil darah/pasang infus/digigit lebah. Kuncinya kata petugasnya cuma satu, RILEKS. Jadi kalau merasa sakit sedikit, tangan jangan ditarik karena nanti malah akan tambah sakit. Tenang saja, sakitnya cuma waktu ditusuk kok. Setelah itu hilang. 


Syarat donor darah adalah : di atas 17 tahun, berat badan di atas 45kg, tidak sedang mens, tidak sedang hamil/menyusui. Dan jarak minimal dengan donor darah sebelumnya adalah 75hari (menurut aturan), tapi petugas PMI menyarankan 3bln saja. 


Petugasnya pun ramah-ramah, dari obrolan saya tahu kalau mereka itu pendidikannya ya suster. Kemudian kalau pendonor itu tekanan darahnya minimal 100, kecuali pendonor baru minimal 110. Untuk wanita, jarak donor dengan menstruasi adalah 1 minggu setelah selesai menstruasi. Dan dia juga bilang efek jarum donor pada pendonor baru adalah bekasnya akan bengkak dan membiru dan tangan akan terasa kemeng selama seminggu. Itu hal wajar, tinggal dikompres saja kalau takut. Tapi puji Tuhan saya tidak mengalami itu. Untuk pendonor yang habis melakukan operasi besar, jarak minimal untuk bisa donor adalah 1tahun. Itupun harus ada hasil periksa terakhir dokter. Jadi mending lebih dari setahun saja ya. Saya juga baru tahu dari twitter @Blood4LifeId kalau setelah menerima transfusi darah, jarak minimal untuk donor adalah 6bln. 



Efek donor darah ini juga berbeda-beda ya. Saya setelah donor segar bugar, tidak berasa apa-apa lain dengan kakak saya yang langsung lemas dan berkunang-kunang sehingga harus istirahat. But I told you, lemas setelah donor itu adalah special case. Sebagian besar (besar banget) merasa biasa saja. :) 


Setelah donor akan mendapat kartu pendonor (ditulis tangan) yang katanya kalo setelah 3bln donor lagi di PMI akan diganti kartu baru yang bentuknya seperti ATM. Selain itu juga mendapat susu kotak, biskuit kecil, vitamin penambah darah, telur (asin) dan juga tas bertuliskan "Aku Bangga Menjadi Donor Darah Sukarela" (rasanya nyess banget baca ini, damai rasanya :) ). Sedang dari pihak penyelenggaranya (dalam hal ini Stikom) saya dapat kue, air mineral, pin dan stiker donor darah. 

Oh ya, salah satu alasan yang membuat saya menunda terus donor darah adalah "Gak mau ah donor darah pas ada event, nanti aja kalo bener-bener ada yang butuh". Dan kemudian saya tiba-tiba "ditampar" oleh pikiran sendiri. Buat apa membiarkan stok darah di PMI kosong sehingga orang harus bergerilya cari darah karena benar-benar butuh. Lebih baik kita penuhi saja kebutuhan sebelum kejadian. Dan saya beritahu, kalau proses pengolahan darah itu butuh berjam-jam. Iya kalau yang butuh darah masih bisa menunggu selama itu. Kalau tidak? Selain itu saya berfikir kalau donor darah pertama saya baik-baik saja kualitas darahnya, saya akan lebih tenang memberikan darah saya kalau nantinya ada yang benar-benar butuh dan meminta langsung. 


Sekalian menjawab pertanyaan bahwa PMI tidak berbisnis. Darah yang PMI dapatkan gratis tidak dijual dengan harga mahal untuk pasien. Yang dibayar pasien itu adalah biaya pengolahan darah sampai darah bisa dimasukkan dalam tubuh.. Biaya pengolahan darah itu memang cukup mahal. Namun sebenarnya itu sudah disubsidi oleh pemerintah. Biaya aslinya lebih besar dari yang dibayar pasien. Biaya itu juga berbeda-beda karena besar subsidi tiap daerah itu tidak sama. 


Saya juga mengucapkan terima kasih banyak untuk akun twitter @justsilly dan @Blood4LifeId. Karena sering melihat kebutuhan darah yang mereka publish juga melihat manfaat mendonor, saya akhirnya berani mencoba. 


Kesan setelah mencoba? Saya menyesal. Menyesal mengapa tidak dari dulu saja berani donor darah. Saya tidak kehilangan apa-apa dan saya mendapat manfaat dan kepuasan batin yang besar. Seperti slogan Blood for Life : 
A bag of your blood might be nothing for you, won't cost you anything, but can be a life for others and a smile for families.


Palang merah juga bilang : 
If you donate money, you give food. But if you donate blood, you give life. 


Jadi, kalau saya saja berani, kenapa kamu tidak? :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

....









Iseng buka timeline salah satu girlband masa kini walaupun gak follow. Dan langsung pengen garuk-garuk aspal.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Dear Stasiun TV

Dear stasiun TV
Sampai kapan kalian akan sadar kalau acara-acara dengan bahan utama video dari youtube itu gak banget. Selain berarti kalian makan gaji buta karena video dan materi kalian ambil gratis dari internet, kalian juga gak menghargai hasil karya orang lain. Saya mungkin tidak mengerti apa-apa tentang hak cipta. Tapi setahu saya mengambil video dari youtube untuk tujuan komersial itu tidak diperbolehkan. Dan orang bodoh macam apa yang menulis youtube.com sebagai courtessy-nya? Tahukah kalian bahwa youtube itu terdiri dari jutaan pengguna? Bahkan untuk menyebutkan nama account yang punya video itu saja kalian tidak mau. Stasiun TV harus mendidik penontonnya, pendidikan macam apa yang didapat kalau begini?


Dear stasiun TV,
Tahukah kalian kalau menakut-nakuti artis dengan hal/benda/hewan yang dia takuti atau bahkan phobia terhadapnya hanya demi rating itu norak?! Beberapa orang punya phobia yang sangat besar terhadap suatu hal. Reaksi yang ditunjukkan pun berbeda-beda. Sadis rasanya kalau kalian sengaja melakukannya hanya untuk menangkap ekspresi takut mereka kemudian membiarkan penonton mentertawakannya. Dengan ditakut-takuti phobia seseorang bisa jadi malah makin parah. Oh maaf saya lupa, kalian pasti gak cukup pintar untuk tahu hal itu ya?



Warm regards

-Seseorang yang masih percaya kalau suatu saat stasiun-stasiun tv di Indonesia bisa membaik-

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pelajaran

Akan ada masanya kita menoleh ke belakang dan berpikir kalau seharusnya kita ambil jalan ini. Kalau seharusnya turuti nasihat orang tua. Kalau seharusnya rencana dikerjakan seperti ini. Kalau seharusnya kita punya rencana cadangan seandainya rencana awal gagal. Dan kalau seharusnya kita lebih mendengarkan kata hati. 


Tapi sebagai orang yang menganggap "haram" kata menyesal. Saya lebih memilih menganggap semua itu sebagai pelajaran. Karena bila nanti saatnya tiba, saya akan tertawa menyadari begitu banyak "kalau" yang saya khawatirkan padahal itu gak perlu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Cerita Lebaran

Untuk semua pembaca blog saya, (kalo ada). Walaupun telat saya ucapin "Selamat Idul Fitri ya, maaf ahir batin". Gimana cerita lebaran kalian? Masak apa aja? Dan pertanyaan pamungkas lebaran ini adalah, "kamu Idul Fitri tanggal berapa?" Kalau cerita lebaran saya di Balikpapan begini nih :

29 Agustus malam
Sampai malam melototin sidang isbat, akhirnya jam 10 malam atau lebih (WITA) baru diputuskan kalau Idul Fitri versi pemerintah itu 31 Agustus. Reaksi pertama, bengong, kemudian ngakak. Bukan apa-apa ya, tapi ANEH BANGET kalau baru diputuskan semalam itu. Padahal yang saya dengar rencana awal rapat itu jam 4 sore. Kenapa jam 8 baru mulai??? Dan kemudian shock karena udah masak buat besok. (FYI, half of my mother's family is moslem including my grand mother). Untung aja cuma masak rawon bukan opor seperti tahun-tahun lalu. 

30 Agustus
Bangun jam 6 pagi, karena merasa lebaran masih besok. Padahal tiap lebaran bangun jam 5 karena bantuin mama masak. Setelah itu pindah-pindahin kasur ke kamar ortu. Lebaran ini semua saudara kandung mama saya kumpul. Jadi kamar saya dan kamar kakak dipakai mereka. Akhirnya kita sekeluarga (5orang) numplek blek di kamar ortu. Untung aja ada AC, kalau gak sudah gak nafas. Puji Tuhan kamar di rumah (dinas) ini besar banget jadi diisi orang 5 (harusnya) gak pengap. Tapi kamar ortu saya yang notabene kamar utama dan harusnya paling besar itu jadi semakin sempit karena diisi 3 lemari besar-besar, meja rias dan 2 meja kecil. I was like, ini kamar apa walk in closet??

Jam 9 pagi papa mama seperti dapat ilham, ya sudah kita lebaran hari ini aja. Wong semua udah pada ngumpul. Akhirnya berebutan mandi, siap-siap dan berangkat ke rumah mbah bareng bude yang udah datang duluan dari Jogja. Sampai rumah mbah cuma beres-beres bentar terus pergi ke rumah (sepupu papa saya), karena mikir ntar aja sungkemannya karena saudara belum lengkap. Sampe rumah pakde makan-makan dong ya, terus dibungkusin kue lagi. Asli keluarga pakde saya ini baik bangetngetnget. Dulu jaman mereka masih susah dan papa saya datang merantau dari Jawa, mereka baik banget. Papa saya dikursusin bahasa Inggris dibantuin ini-itu. Dan ketika papa saya sekarang sudah jauh lebih mapan, gak pernah sekalipun mereka mengungkit-ngungkit ke papa saya dan orang lain. Never! Makanya pergi ke rumah mereka setiap lebaran tidak menjadi kewajiban, tapi karena memang pengen datang.

Terus balik ke rumah mbah while my father and lil sister pergi ke bandara jemput bude saya dari Singosari yang bawa anak mantu dan cucunya dari Surabaya. Keluarga ini salah satu keluarga favorit dan panutan banget. Mereka semua muslim yang taat dan sopan-sopan banget. Dan sepupu saya balik lagi ke airport jemput bude saya yang datang dari Jakarta.
Akhirnya formasi lengkap, semua anak mbah saya kumpul. Puji Tuhan banget, gak pernah terjadi selengkap ini selama bertahun tahun. Singosari datang lengkap beserta cucu mantu, Samarinda juga sama, Jakarta datang sendiri, Jogja juga sendiri, Balikpapan ada 2 keluarga besar, Bunyu pun datang beserta istri dan anak. Dan bisa diprediksi dengan orang sebanyak ini yang terjadi adalah sungkeman drama, pake air mata segala (biasanya enggak :D). Setelah makan-makan terus balik ke rumah.

Terus kita skip sampe malam hari, saudara-saudara semua pada ngumpul di rumah untuk foto keluarga!! Ayeyy!! Mengandalkan SLR dan tripod adek saya mari kita berfoto. Dan keluarga mama saya itu banyak banget yaaa. 7 orang anak belum termasuk istri/suami, cucu dan cicit. Susah banget atur posisi, padahal itu jumlahnya mungkin cuma 75 persen dari jumlah keluarga sebenarnya. Yang terjadi adalah, "gak mau di depan, keliatan gendut", "sebelah sini gak keliatan", "senyum dong" dsb. Riwuh euy. Setelah itu papa saya inisiatif untuk ngajak makan di luar dan kemudian batal aja gitu karena ada takbiran keliling yang mana semua restoran yang kita mau datangin jalannya ditutup aja gitu. Errr *nguyah pasir*

31 Agustus
Pagi-pagi lebaranan dulu ke rumah tetangga, makan bakso, salad dll. Dan kaget karena tau-tau pakde saya (suami bude di Jogja) udah nongol depan rumah. Gak bilang-bilang dan gak minta jemput. Mentang-mentang sering ke rumah dan udah hapal jalan dia. :D 

Terus datang ke open house general manager kantor papa saya bersama 2 keponakan yang lucu. Yang beda dari tahun ini biasanya papa saya bareng keluarga teman-teman kerjanya datang ke rumah GM terus sambung ke manager-manager lain. Tapi tahun ini semua dijadikan satu tempat di rumah dinas GM. Berhubung dekat banget sama rumah saya, cuma beda 5 rumah jalan kaki lah kita ke sana. (ya ampun cuma beda 5 rumah tapi nasib beda banget ya pak :)) ). Sampe sana shock, ini open house apa kawinan, pake band dan mc segala. Dan akward banget, begitu sampe salaman sama GM dan manager beserta istri-istrinya, i told you panjang benerrrrrr yang harus disalamin. Terus makanannya beda lagi sama tahun lalu, kalau dulu ada lasagna, klapertaart, es krim walls, beragam minuman kotak dan buah berlimpah sekarang yang ada lebih Indonesia. Makanan Indonesianya sama dengan tahun lalu, cuma lebih banyak jenisnya. Sayangnya karena tempatnya jauh lebih rame dari tahun lalu dan gak bisa duduk jadi makan cuma sekedarnya aja. Huhh :(( 

Setelah itu saatnya keliling ke rumah saudara-saudara. Pake 3 mobil dan entah berapa sepeda motor. Dalam hati kasian sama saudara yang didatangin sekali datang langsung berapa puluh orang. Hahaha, padahal biasanya datang sendiri-sendiri. Dan saudara saya yang datang dari pulau Jawa kebanyakan keder gak bisa makan banyak. Tradisi Balikpapan kan biasanya menyajikan makanan berat tiap rumah. Dan di kota besar di Jawa kan itu bukan hal biasa. Jadi keburu kenyang mereka. Hahaha.

2 September
Kita berangkat ngunjungin balik bude yang di Samarinda, oh ralat bukan Samarinda tapi Tenggarong. Jadi ya perjalanan Balikpapan - Samarinda itu sekitar 2,5 jam dan jalannya itu tipikal Kalimantan, berbelok-belok, sedikit naik turun dan kanan kiri hutan! Yang bikin miris itu adalah banyak kecelakaan sewaktu perjalanan kita ke sana, entah motor, mobil, pick up. Dan kejadian banyak banget mobil mogok. Saya rasa itu karena gak tau medan dan mobilnya kurang disiapkan. Sampe Samarinda perjalanan lanjut ke Tenggarong sekitar 1 jam, jalannya itu naik turun banget, persis lagu ninja Hatori "mendaki gunung, lewati lembah", tetep ada pohon-pohon dan sedikit jurang. Ngekkk. Mana jalannya ada banyak yang aspalnya ancur pula. 

Sampe di Tenggarong tepatnya di Teluk Dalam rumah pakde saya, saya terpukau. Tempat ini gak sedesa yang saya bayangkan. Soalnya hampir gak pernah ke sana. Punya papa yang harus standby 24 jam dan harus ijin kalau pergi lebih dari 20km dari pabrik walaupun hari libur itu jadi susah ke mana-mana. Ke sanapun papa saya gak ikut, karena gak enak kalau mau ijin padahal gak lebaran. 

Dan rumah pakde saya ini guede buanget, sampai kata sepupu saya "ini kayak rumah bupati teluk dalam". Hahaha. Jadi daerah ini dulu awalnya adalah daerah transmigrasi, jadi bayangkan sendiri gimana. Terus setelah otonomi daerah dsb berkembang banget. Namanya aja bagian dari salah satu kabupaten terkaya di Indonesia, Kutai Kertanegara. Walaupun bukan jadi kota besar tapi untuk daerah yang sedikit di pelosok itu, daerah itu udah lumayan banget.  Kita dikasi makan bakso, sop kepala ikan, pepes ikan patin, ikan mas goreng. Slurppp. Trus jam 4 sore pamit pulang ke Balikpapan. Dan jalanan yang sama itu kalo udah senja dan malam jadi beda banget ya. Jauh lebih nyeremin. Lampu jalan minim banget. Dan hutan itu di malam hari serem kan ya. Puji Tuhan sampai dengan selamat, cuma agak pusing dan mual aja karena jalannya naik turun dan berkelok.


Itu cerita lebaranku, ceritamu apa? Apapun ceritanya, pasti kalau sama keluarga menyenangkan ya. :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Chat Aneh :))

Teman kos saya mau ikut Putri Indonesia-Jatim, udah mau karantina dan tinggal final aja. Terus aku bahas ini sama teman gilaku Ochie. Copy paste isi bbm aja deh :))

Anastasia : Final icha ternyata rabu malam.
Anastasia : Jeng jeng jeng. *pesen salon*
Ochie : Oh rabu? Ok2..
Ochie : *cari kebaya*a
Ochie : *ngapaiiiiinnn*
Anastasia : Lah kan kali-kali aja ada finalisnya yg berhalangan bisa kita gantikan
Anastasia : *pasang selempang nama*
Ochie : =D
Ochie : Jgn lupa bawa mahkota sendiri
Anastasia : Hooh. Sama bawa tongkat peri yang bentuk bintang dari plastik warna pink.
Ochie : #koplak
Anastasia : Trus sanggulnya pinjem konde mbahku
Anastasia : Gaunnya dr seprei yang dililit
Ochie : Sik ya aku tak latian, ngomong sama kaca
Anastasia : Geblek! Ga usah latian ngomong sm kaca
Ochie : Latian jalan, latian kaget kalo menang
Anastasia : Latihan jalan aja yang penting
Anastasia : Latihanya jln di pinggir kasur.
Ochie : Bikin list ucapan trimakasih
Anastasia : Latihan ngomong "make up, make down".
Anastasia : "Indonesia is beautiful city"
Ochie : =)) ♓ªª ♓ªª ♓ªª =))
Ochie : Kalo menang ya.. "Alhamdulillah yah*
Anastasia : Trus kalo dikirim ke meksiko bawa mandau, parang, celurit, keris. Biar kalo ada yang numpahin lotion, senjata itu jalan sendiri. *titisan dayak*
Ochie : Iya, biar gak bisa ditiru malaysia
*kalo gak ngerti silakan baca serial twit Agni soal pengalamannya di Miss Universe*
Anastasia : Haduehhh. Kamu itu gmn bs maju.
Anastasia : Pikirannya kok ngelawan yg cetek.
Anastasia : Malaysia itu nothing
Anastasia : Target : libas amrik, meksiko, venezuela.
Anastasia : Libas pake tronton
Anastasia : *pake cadar*
Ochie : Siram pake minyak pertamina
Anastasia : Bakar pake korek gas gede yg dijual di bus bungurasih
Ochie : Yg 5ribu guedhe itu
Ochie : =))
Anastasia : Trus timpuk pake wingko yg dijual di bus sore-sore. Keras banget kan tuh.
Anastasia : Haduhhh, mau totok aura.
Anastasia : Ngeluarin aura princess.
Anastasia : Yang keluar malah aura Radja. Daradam daradam daradam daradam
Ochie : B-)
Ochie : Nonton dvd princess egi buat belajar
Anastasia : Ndak usah, di RCTI suka ada barbie kok.
Anastasia: Kalo ndak ada kan ada sinetron Putri (yang Tertukar)
Ochie : Hahahahaha.. AOFAESB = Anas Ochie Forever And Ever Selalu Bersama
Ochie : <3
Anastasia : FAEB !!
*for those who don't know, FAEB stands for "Forever and Ever Babe", twit-twitan Nikita Willy dan Bara*
Ochie : HAHAHA
Ochie : =))
Ochie : Aduh ngakak kak kak kaakkk
Anastasia : Berartiiiii, aku harus pake two pieces swim suit dong? Ora nduwe, nggolek sik
Anastasia: *mlaku nang tugu pahlawan minggu pagi*
Ochie : Aku tak muter JMP golek sewek
Anastasia : Heh!! Ora ono miss universe nyebut sewek!
Anastasia : *ngakak sampe njungjang*
Ochie : Oh!
Ochie : I'm so sowry
Ochie : Indonesia is beautiful siti
Anastasia : *balikin ke ibu m*ry*ti s*d*iby** *disensor, ampun bu*
Anastasia : *iku sopo??*
Ochie : Sapa? Agen pembantu rumah tangga?
Ochie : :/
Ochie Viariesca: #dikeplak
Anastasia : Ahhh. Ndak ada ide lagi aku.
Anastasia : Balik tidur siang
**** sisa chat disensor, internal joke :))*
Ochie : *dijambak mischa, eh dinda*
Ochie : :p
Anastasia : Keluarin farel!
Ochie : Wah dilanjutin bs lbh panjang dr cinta fitri yg sdh gak fitri lg
Anastasia : Eh ngomong-ngomong si fitri lebarannya ikut muhamadiyah apa pemerintah ya?
Ochie : Pentiiiiiiiiiinnnngggg
Anastasia : Lo serius itu.
Anastasia: Dia masak opor ga ya? Kalo mbahku sih masak rawon sama pepes patin.
Ochie : Dia masak masakan aceh mungkin
Anastasia : Eh tapi kan fitri dari jawa tengah
Anastasia : *gila abesss, tau lo gue*
Ochie : Tp dia kan ngikutin si parel
Ochie : *rumpiii*
Anastasia : Farel! Not parel! Dia kan bukan sunda!
Ochie : Aduh iya iya..



Udah ah, tambah gak jelas. I wuf u teman gilaku :* :*

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS