Tampilkan postingan dengan label balikpapan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label balikpapan. Tampilkan semua postingan

Mainan Anak Masa Kini

Kadang saya suka merasa kasihan pada anak-anak jaman sekarang. Permainan mereka hanya sebatas game-game canggih di PS3, Nitendo DS, game komputer dll. Pokoknya permainan yang tidak menguras energi, kebanyakan bisa dilakukan sendiri, dan pake otak gak ya? ;p

Saya benar-benar bersyukur lahir di jaman yang permainan tradisionalnya masih kuat, walau faktanya sih sebenarnya banyak tercampur dengan permainan dari luar. Tapi permainan jaman saya itu selain menggunakan otak, tapi tenaga terkuras juga, dan yang terpenting harus banyak orang!! Yeyyy.

Permainan ini kebanyakan saya mainkan waktu SD, saat banyak waktu luang dan belum memikirkan apa-apa. :)

Yang pertama itu main-main dekat rumah. Komplek rumah saya itu seperti daerah di Balikpapan pada umumnya, berbukit-bukit. Jadi permainan yang paling gampang itu adalah perosotan di rumput-rumput bukit. Pake kardus bekas dan aturannya cuma cepet-cepetan sampe bawah. Padahal kami sendiri sadar kalo di bawah itu banyak beling, tapi ya namanya anak-anak ya cuek aja. Hanya berhenti kalo ada yang luka kena beling dan dimarahi mama. Itupun cuma bertahan beberapa hari. Habis itu lanjuttt :D *nyengir kuda*

Selain itu ya kami manfaat pohon-pohon di sekitar komplek untuk jadi bahan mainan. Ingat banget dulu ada tanaman yang buahnya kecil-kecil warna kuning dan cukup keras yang kita buat untuk perang-perangan!! Aheyyy, kadang musuh-musuhannya sampe kebawa beberapa hari lo. ;p Ada juga bunga kecil banget yang suka kami rangkai jadi cincin en kalung. Hmm, kalo main masak-masakan pake daun pasti semua anak pernah main kan? Eh pernah kan??

Yang masih berhubungan dengan pohon juga yaitu pohon ceri, keres, atau apalah itu. Tahukan pohon yang buahnya bunder warna merah en hijau itu, yang rasanya sebenarnya agak hambar, cuma kadang ada manis sedikit. Itulah mainan favorit. Punya satu pohon ceri yang ditanam depan rumah sama papa saya dengan harapan mungkin supaya anaknya mainnya dekat aja, tapi maaf papa itu gak terjadi. Favorit kami itu pohon ceri di komplek bagian atas. Tinggi banget! Ibaratnya itu akarnya di dasar, pucuknya di atas bukit. Jangan tanya gimana saya bisa naik, atau takut apa gak naik itu. Sudah lupa takutnya, tapi yang jelas menyenangkan ada di atas walaupun akhirnya cuma metikin buahnya aja gak mau makan. End up dimakan mama atau pembantu saya. :D Dan bukan perjalanan mulus juga, entah kenapa saya tiba-tiba lost focus en next thing i know saya sudah jatuh. Hahaha. Persis seperti penggambaran sinteron di tv, saking tingginya saya sempat beberapa detik mengawang dan akhirnya bruk! Sampailah di tanah. Anehnya gak nangis, gak sakit, gak takut, dan langsung manjat lagi. Hahaha. Yang punya pohon ceri aja bengong. ;p

Foto dari sini

Permainan lain yang juga gak kalah asyik. Walaupun kalau saya yang main selalu kalah. Yeah, I'm BAD at sports! Permainan ini namanya cinaboy. Saya gak tau di tempat lain menyebut apa.. Cinaboy itu permainan simpel, dimainkan 2 grup. Ada tumpukan batu yang disusun di tengah, tim yang bermain akan melempar batu sampai tumpukan hancur. Dan tugas mereka adalah menyusun batu itu sampai kembali rapi sambil menghindari lemparan bola tim lawan. Saya gak tahu di tempat lain pakai bola apa, tapi kami biasa pakai bola tenis. Papa saya dulu rajin main tenis dan punya sekitar 1 kardus kaleng bola tenis. Tapi tiba-tiba bolanya habis gara-gara suka dipake main kasti dan hilang!!! Ahahaha.

Nah kalau di sekolah permainan favorit saat jam olahraga adalah kasti! Yap, di sekolah kami pada jam olahraga tertentu boleh memainkan kasti. Kami punya lapangan besar di atas bukit yang cocok untuk main kasti. Kasti itu adalah permainan 2 grup di mana salah seorang memukul bola kasti kemudian lari menghindari bola dan harus sampai di base berikutnya. Ada beberapa base dalam permainan kasti, dan kalau ada yang kena bola ya kalah. :D benar-benar menguras energi mengingat lapangan sekolah saya besarrr sekali, dan dari tanah! Jadi so pasti baju olahraga kotor. ;p

Foto dari sini

Selain permainan di atas, kami juga suka naik sepeda. Cuma keliling kompleks gak berani ke jalan besar. ;p Jadi gak heran kulit kami mengkilat (baca :hitam) terbakar matahari. Belum lagi saya si clumsy, yang kerjaannya jatuh mulu. Gak heran kaki saya dulu bolang-boleng. Belum sembuh koreng yang satu eh jatuh lagi. Hihi. Untung aja gak berbekas.

Dan kerjaan saya yang lain adalah pulang sekolah main ke TK sebelah. Mainin ayunan, jungkat-jungkit, perosotan dll sambil ngobrol sama teman. Ahh, masa kecil saya sangat amat menyenangkan. Sampai pernah tercetus "saya mau anak saya tumbuh di kampung agar terbiasa dengan permainan daerah", tapi begitu saya kos dan melihat anak kecil yang gampang banget misuh-misuh (memaki) dengan bahasa kotor, saya urungkan niat itu. Sudahlah, masih nanti juga punya anaknya.

See you :*

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

...balikpapan...

tadi pagi ada sinetron di TPI tentang Asal Usul Balikpapan, tapi kayaknya gak sesuai ma yang saya tau dari dulu. Hmm,, sekaligus memperingati HUT Balikpapan 10 Februari kemarin, nih dia sejarah Balikpapan menurut www.balikpapan.go.id



Nama Balikpapan kurang jelas kapan berasal dan apa makna nama itu. Menilik susunan katanya dapat dimasukkan ke dalam asal kata bahasa Melayu. Menurut buku karya F. Valenijn pada tahun 1724, menyebut suatu daerah di hulu sebuah sungai di sebuah Teluk sekitar tiga mil dari pantai, desa itu bernama BILIPAPAN. Lepas dari persoalan ucapan maupun pendengaran, jelas bahwa nama tersebut dikaitkan dengan sebuah komunitas pedesaan di teluk yang sekarang dikenal dengan nama Teluk Balikpapan.

Terdapat beberapa versi terkait dengan asal-usul nama Balikpapan

  1. Versi Pertama ( Sumber : Buku 90 Tahun Kota Balikpapan yang mengutip buku karya F. Valenijn tahun 1724 )
    Menurut legenda asal nama Balikpapan adalah karena sebuah kejadian yang terjadi pada tahun 1739, sewaktu dibawah Pemerintahan Sultan Muhammad Idris dari Kerajaan Kutai, yang memerintahkan kepada pemukim-pemukim di sepanjang Teluk Balikpapan untuk menyumbang bahan bangunan guna pembangunan istana baru di Kutai lama. Sumbangan tersebut ditentukan berupa penyerahan sebanyak 1000 lembar papan yang diikat menjadi sebuah rakit yang dibawa ke Kutai Lama melalui sepanjang pantai. Setibanya di Kutai lama, ternyata ada 10 keping papan yang kurang (terlepas selama dalam perjalanan) dan hasil dari pencarian menemukan bahwa 10 keping papan tersebut terhanyut dan timbul disuatu tempat yang sekarang bernama "Jenebora". Dari peristiwa inilah nama Balikpapan itu diberikan (dalam istilah bahasa Kutai "Baliklah - papan itu" atau papan yang kembali yang tidak mau ikut disumbangkan).

2. Versi Kedua (Sumber:Legenda rakyat, dalam buku 90 Tahun Kota Balikpapan )
Menurut legenda dari orang-orang suku Pasir Balik atau lazim disebut Suku Pasir Kuleng, maka secara turun menurun telah dihikayatkan tentang asal mula nama "Negeri Balikpapan". Orang-orang suku Pasir Balik yang bermukim di sepanjang pantai teluk Balikpapan adalah berasal dari keturunan kakek dan nenek yang bernama " KAYUN KULENG dan PAPAN AYUN ". Oleh keturunannya kampung nelayan yang terletak di Teluk Balikpapan itu diberi nama "KULENG - PAPAN" atau artinya "BALIK - PAPAN" (Dalam bahasa Pasir, Kuleng artinya Balik dan Papan artinya Papan) dan diperkirakan nama negeri Balikpapan itu adalah sekitar tahun 1527.

Ada niat buat main ke balikpapan? Ditunggu lo.. Hmm kan PON taun ini di kaltim jadi kalo yang naik pesawat pasti lewat Balikpapan.. See you there

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS