Kami Bangga

Semalam saya dibuat terkejut, hampir gak percaya kalau bangsa kita semalam disatukan. Dari presiden, pengusaha, karyawan, mahasiswa, pelajar, penjual asongan, tukang becak, dan lain-lain memusatkan mata dan perhatian ke televisi, ke Gelora Bung Karno. GBK ( saya lebih suka sebut begitu) menjadi lautan merah, dari siang sampai malam semua orang berkumpul di sana. Semua pandangan mata orang Indonesia terfokus pada pertandingan timnas kita di Final Piala AFF 2010 melawan Malaysia.

Mungkin salah satu sebab kecilnya adalah pertandingan ini melawan Malaysia, negara yang mengaku saudara tapi ternyata sering "mencuri" milik kita. Ahh sudahlah, abaikan fakta itu untuk sejenak. Mari nikmati momen ini.

Tadi malam buat saya adalah suatu pertunjukan yang spektakuler. Pertandingan yang mampu menyatukan semua warga Indonesia. Pertandingan yang dinanti-nanti sama seperti menantikan final Piala Dunia. Pertandingan yang membuat semua orang melepaskan sejenak kepenatan dan masalahnya. Semua orang bersatu memberikan doa dan dukungan untuk timnas kita.

Buat saya ramainya antri pembelian tiket final itu menandakan kalau kita memang haus "hiburan". Haus akan pertandingan yang bisa kita banggakan. Haus akan hasrat menyalurkan nasionalisme kita. Ya saya setuju, nasionalisme kita tidak hilang, tidak luntur, hanya kadang perlu sedikit momen untuk membangkitkannya kembali.

Tadi malam GBK penuh sesak, penuh lautan merah, penuh dengan spanduk dukungan untuk timnas kita. Yang membuat merinding adalah teriakan keras, nyanyian dan dukungan dari penonton GBK terdengar lewat layar televisi kita. Semua orang seakan melupakan sejenak betapa kacrutnya PSSI kita. Bahkan untuk mengurus penjualan tiket saja tidak mampu. Ingat ricuhnya penjualan tiket kategori 1-3 yang menelan korban jiwa? Ingat betapa ganjilnya penjualan tiket vip/vvip melalui website?

Kita memang belum menggondol Piala AFF itu. Tapi buat saya timnas sudah menang. Timnas memenangkan hati semua rakyat Indonesia. Gak ada cibiran, ejekan, tapi yang ada hanya dukungan untuk mereka. Statistik timnas pun membanggakan, ralat SANGAT MEMBANGGAKAN. Leg 2 kita menang, namun agregat kita yang masih kalah. Timnas Indonesia hanya kalah 1x, itupun dari sang juara Malaysia. Dan dari 3x pertandingan melawan Malaysia kita mengalahkan mereka 2x!! Kita juga mencatat rekor tidak terkalahkan di kandang sendiri. Dan buat saya kita mencatat rekor suporter terbanyak, terkompak dan terheboh. Ohh, dan satu lagi kapten kebanggaan kita Firman Utina meraih MVP!! Waw!!

Buat saya, bintang malam tadi itu Firman dan Bambang. Firman Utina, kapten yang walau gagal eksekusi tendangan pinalti tapi konsisten memberikan umpan-umpan yang mengancam gawang lawan. Ahh, gak usah dijelaskan lah. MVP gitu lo :D. Dan yang kedua Bambang Pamungkas. Mantan (udah mantan apa belum sih?) Kapten timnas kita yang baru diterjunkan di babak kedua itu memang beda. He is a legend. Penurunan Bambang ke lapangan buat saya dan sebagian orang itu sudah memberikan aura lain. Semangat positif selalu saya dapatkan dari sosok ini. Dan tadi malam pun dia kembali menjadi kapten setelah Firman diganti. Dua gol diciptakan di bawah kepemimpinan Bambang.

Bukti dukungan, kebanggaan dan semangat kita untuk timnas dibuktikan dengan trending topic di twitter. #GarudaFightsBack #loveIndonesia, Support Timnas, Ahmad Bustomi, dll. Bangsa kita semalam bersatu.

Satu permintaan Indonesia, kamu hanya ingin olahraga rakyat ini bersih. Jauh dari pemimpin yang korupsi dan tidak tahu malu. Jauh dari pejabat PSSI yang mengganggu wewenang pelatih, jauh dari pemimpin partai politik yang mau ikut tampil. Kami cuma mau #NurdinTurun dan #PertahankanRiedl.


Sekian
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Merry Christmas

(image from here)

For God so loved the world that He gave His one and only Son,that whoever believes in Him shall not perish but have eternal life (John 3:16)

Merry Christmas, may the love of the Lord and his blessings fill your heart and home with happiness on Christmas and all year.


Christmas wish : semua orang bisa beribadah dengan tenang di gereja tanpa ada ancaman pihak lain :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Berlebihan? :(

Saya benar-benar bersyukur lahir dan dibesarkan di Balikpapan. Kota ini adalah kota perantauan, hampir semua suku ada di sini. You name it. Semua bahasa daerah dan makanan tradisional dengan mudah ditemukan di tempat ini. Mungkin karena itu warganya punya toleransi bersuku dan beragama yang menurut saya patut ditiru.


Yang mungkin bisa saya jadikan contoh adalah setiap hari besar agama dan suku masing-masing pasti ramai. Natal ramai, lebaran ramai, perayaan setelah Nyepi ramai, imlek ramai, semua deh. Salah satu yang patut dibanggakan dari toleransi beragama adalah ketika gereja merayakan Natal. Keamanan dibantu oleh polisi dan Gepak (Gerakan Pemuda Asli Kalimantan, kalau saya tidak salah menyingkatnya). Polisi dan Gepak itu sebagian besar (atau malah semuanya?) beragama selain Katolik, mostly Islam. Dan kalau ada gamelan di Natal Gereja yang main adalah orang yang bukan Katolik.


Dibesarkan di lingkungan seperti itu membuat saya tumbuh dengan pikiran, semua orang punya rasa toleransi yang sama dan hidup kita pasti damai. Tapi ternyata saya terlalu naif, mimpi saya terlalu tinggi. Dan mimpi saya itu dijatuhkan saat membaca sebuah artikel soal MUI yang menganggap simbol Natal berlebihan (di sini, sini, dan sini). Sungguh rasanya saat baca itu mau nangis. Let me tell you apa rasanya jadi orang minoritas. (postingan ini tanpa maksud buruk hanya ingin orang tahu dari dua sisi, like old man said “ there are two sides of every story.)



Saya menerima kalau libur Natal (Paskah) hanya 1 hari, dan tidak ada cuti bersama seperti hari raya lain yang bisa sampai 5-7hari.


Saya menerima kalau saya hanya bisa mendengar dan melihat acara musik rohani dan film rohani di hari-hari tertentu seperti Natal dan Paskah. Kalaupun ada di hari biasa saya harus menerima bahwa film tersebut diputar bukan di prime time.


Saya menerima bahwa tidak semua teman saya mengucapkan Selamat Natal, karena kepercayaan mereka ada yang tidak memperbolehkan mengucapkan selamat Natal. Padahal setiap hari raya mereka saya selalu mengucapkan selamat.


Saya menerima bahwa saya dan beberapa agama lain sering disebut dengan non-muslim. Bukan non Kristen/Katolik, non Budha, non Hindu, non Konghucu. Perlu saya ingatkan negara kita mengakui 6 agama dan kepercayaan.

Saya menerima kalau saya selama sekolah dari kecil sampai kuliah harus belajar agama terpisah, mostly setelah jam sekolah usai. Tidak di waktu sekolah biasa serpeti agama lain.


Saya menerima kalau dalam 1 bulan dalam setahun saya harus melihat dan menyaksikan tayangan tv yang penuh dengan acara agama lain hampir sepanjang waktu. Ceramah, kultum, sinetron, berita bahkan infotaiment. Sementara untuk agama saya dan beberapa agama lain itu hal yang sangat istimewa kalau saja kami bisa melakukan setengah saja seperti agama itu.


Saya menerima kalau saya masih susah menemukan buku-buku agama saya di toko buku besar.


Tapi yang saya masih belum bisa terima adalah apa begitu sulitnya menerima rumah ibadah baru. Oh please, punya izin resmi, uang untuk membangun kami kumpulkan sendiri bertahun-tahun (!!) bahkan ada yang sampai puluhan tahun hanya untuk bisa punya rumah ibadah sendiri. Kami tidak mengganggu, lebih sering diganggu! Kami punya izin resmi, rumah ibadah sudah berdiri namun hanya dengan selembar penolakan dari (yang katanya) warga, tiba-tiba rumah ibadah kami disegel, diancam preman berkedok agama, dipaksa pindah tempat. Apa kami gak punya hak yang sama sebagai warga negara untuk bisa beribadah dengan bebas. Kami bayar pajak, kami ikut pemilu, kami lakukan semua yang warga negara lain lakukan. Kami Cuma mau tanya, apa guna pemerintah? Apa guna polisi?


Sekarang kalau ada pohon Natal kecil di tiap mall, ada pelayan toko memakai topi sinterklas (FYI, kalau Lebaran hampir semua orang (penjaga toko, penyanyi, artis dll) Islam maupun tidak memakai kerudung mostly untuk menghormati yang Lebaran), kalau ada acara selama 2jam di tv yang menampilkan musik-musik Natal, dan kalau ada film Natal di tv, kalau ada yang mengucapkan selamat Natal lewat spanduk dll. Apa itu berlebihan teman?


Segitu berlebihannya permintaan saya, hanya beberapa hari dalam setahun (bukan sebulan!) saya dimanjakan dengan suasana Natal, saya merasa senang menerima ucapan Natal dari teman, saya bisa beribadah dengan tenang. Itu saja kok. Segitu berlebihannya?


Perayaan Natal berlebihan. -> Are you kidding???

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Selamat Hari Ibu

MOM : Angel in Disguise @DamnItsTrue
MOM : Making Out Miracles @DamnIts True
MOM : Best Friend +Best Supporter + GREATEST FAN @DamnItsTrue
No gift to your mother can ever EQUAL her gift to you, is LIFE. @DamnItsTrue
Mother = Godess of Life @jenaeyh
Terima kasih ibuku, cium sayangku bukan cuma di pipimu. Tapi juga telapak kakimu. Maafkan aku jika ada salahku. Sungguh dirimu membawa surgaku. @FiraBasuki
She tought me love and life. You can't buy those things.


Selamat Hari Ibu untuk Mamaku. I love you more than words can say...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kenapa beberapa orang sepertinya sangat "insecure" dengan agamanya. Buktinya gereja dilarang ibadah padahal sudah punya izin. Panti Asuhan Ahmadiyah digembok dan diancam dibakar.

Saya, Anastasia, Katolik selama 22 tahun tinggal dan bersekolah di lingkungan dan menjadi agama minoritas hingga detik ini yakin 100% akan agama yang saya anut. Bukan hanya karena ini agama turunan tapi karena saya benar-benar yakin.

Saya, Anastasia yakin 100% kalau penghakiman itu adalah hak Tuhan. Jadi, kayaknya pembakaran, pengrusakan, pengancaman umat agama lain itu a BIG NO NO. Tugas kita hanyalah menyebarkan agama dengan cara yang kita bisa dan dilakukan dengan baik dan benar. Believe me people, no matter what you've done kalau memang bukan keyakinannya dia akan bertahan.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tes posting dari email

Haiii, selamat sore semua.
Udah pada lihat di berita kan kalo kemarin itu ada demo yang sampe rusuh di depan Universitas Airlangga Surabaya. Katanya sih mau nolak kedatangan Pak Presiden di Sby. Awalnya cuma mantau timeline twitter aja karena emang gak ke kampus. Ternyata banyak yang bilang perempatan Graha Amerta ditutup. Trus karena penasaran langsung keluar deh.

Dan baru aja keluar kos, eh jalan depan kos rame banget. Ternyata karena jalan depan ditutup jadi alternatifnya lewat depan kos. Ya ampun jalan kos itu kalo ada 2 mobil lewat aja harus minggir-minggir, ini lagi pake dilewatin puluhan motor en bahkan ada angkot. ‎​(¬_¬) Terus jalan ke depan, ke Darmawangsa. Benar aja, ternyata di pertigaan itu banyak pendemo yang duduk-duduk, berdiri, bawa bendera apalah yang saya gak ngerti. Polisi jagain di samping en ada bekas kayu dibakar (lately saya baru tahu ternyata mereka nutup jalan karena teman mereka yang diduga provokator diamankan polisi). Asli gemes banget, rasanya mau marah. Siapa sih itu yang demo sampai bisa-bisanya nutup jalan? Jalan itu hak orang banyak! Kalo biasanya pendemo bilang mereka mewakili rakyat kecil, rakyat kecil mana yang dibela? Tukang becak yang jadi gak bisa narik becak? Supir angkot yang jadi harus muter jauh? Penjual pulsa, makanan, dll yang harus tutup toko karena takut? Rakyat kecil yang mana???

En FYI, saya gak liat ada atribut Universitas Airlangga (bendera/almamater). Itu antara mahasiswa Unair yang demo dikit banget diantara yang lain, atau memang gak ada yang dari Unair. Yang pasti sudah mencoreng nama Unair.

Emang ya setelah Pak Harto berhasil lengser karena demo 98. Semua jadi beranggapan demo itu jalan keluar terbaik. Sini saya bilangin, coba pelajari lagi demo tahun 98 itu. Yang bikin lengser bukan demonya tapi kekuatan politik yang besar banget yang menggerakan demo itu.

Sekian. *masih gondok*
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Idola Baru

Hayooo, nyadar gak sidebar blog saya ada yang berubah? Betulll, di bagian "Ngefans" ada penampakan pria ganteng. Hihi. After a long time selalu ngefans dengan anak band (yang ganti-ganti) , sempat kepincut juga sama pemain bulutangkis hanya karena melihat lengan-lengan mereka yang keren waktu Thomas Cup kemaren (salahkan kostum timnas yang kutung-an ;p). Sekarang saatnya ngefans atlit basket..

Please welcome Mr. Denny Sumargo..... :D


Sebenarnya sudah dari bertahun-tahun yang lalu tahu orang ini. Teman kos saya sudah ngefans duluan dan sering cerita. Tapi saya kok malah baru sukanya sekarang-sekarang ini. Udah familiar kan sama mukanya? Ya, si koko ini salah satu pemain basket yang kondang (halah bahasanya). Pernah bela ASPAC, kemudian karena cedera pindah ke Satria Muda trus karena konflik internal sekarang membela Garuda Flexi. Dan si cowo ini juga model!! Pernah liat foto dia yang tanpa baju, OMG!! Sixpack ya. Errrr ;p. Dan dia juga pernah jadi bintang iklan minuman bareng Indonesian's sweetheart Sandra Dewi.



Niat banget dong ya saya ngefansnya sampai cari-cari buku Biografinya di mana-mana. Eh ternyata di toko buku udah pada habis. Yah terpaksa pesan langsung ke penulisnya. Dan ternyata cerita hidupnya keras banget. Sedih :(. Dibesarkan hanya oleh ibunya, pernah jadi kenek, pernah jadi anak nakal, terus ternyata main basket awalnya hanya karena pengen ngetop. Halahh. Gemes banget deh sama si koko. Sini saya cium :* lho?? Buat saya sih biografinya bagus! Ditulis sama penulis kontroversial Agnes Davonar. Beli deh sana, kalau pengen tahu dikit googling aja biografi Denny Sumargo ada di internet sampai bab 3nya.

Okay then, selamat ngefans juga ;p


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS