Hanya Debulah Aku
Hanya debulah aku di alas kakiMu Tuhan
Hauskan titik embun Sabda penuh ampun
Tak layak aku tengadah menatap cahyaMu
Tak pantas aku menghadap di depan altarMu
Ampun seribu ampun hapuskan dosa-dosaku
Segunung sesal ini kuhunjuk padaMu
Tak layak aku tengadah menatap cahyaMu
Tak pantas aku menghadap di depan altarMu
Diambil dari Madah Bakti n0.368
Hanya debulah aku di alas kakiMu Tuhan
Hauskan titik embun Sabda penuh ampun
Tak layak aku tengadah menatap cahyaMu
Tak pantas aku menghadap di depan altarMu
Ampun seribu ampun hapuskan dosa-dosaku
Segunung sesal ini kuhunjuk padaMu
Tak layak aku tengadah menatap cahyaMu
Tak pantas aku menghadap di depan altarMu
Diambil dari Madah Bakti n0.368
Lagu ini cocok untuk mengambarkan persiapan kita memasuki masa prapaskah. Rabu abu dan jalan salib pertama sudah kita lewati. Manfaatkan 40 hari ini dengan baik teman, berpuasa dan berpantanglah. Tapi ingat jangan sampai menunjukkan muka muram saat berpuasa, seperti yang ada tertulis di Injil Matius :
Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu supaya jangan dilihat orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
0 comments:
Posting Komentar