Mungkin salah satu sebab kecilnya adalah pertandingan ini melawan Malaysia, negara yang mengaku saudara tapi ternyata sering "mencuri" milik kita. Ahh sudahlah, abaikan fakta itu untuk sejenak. Mari nikmati momen ini.
Tadi malam buat saya adalah suatu pertunjukan yang spektakuler. Pertandingan yang mampu menyatukan semua warga Indonesia. Pertandingan yang dinanti-nanti sama seperti menantikan final Piala Dunia. Pertandingan yang membuat semua orang melepaskan sejenak kepenatan dan masalahnya. Semua orang bersatu memberikan doa dan dukungan untuk timnas kita.
Buat saya ramainya antri pembelian tiket final itu menandakan kalau kita memang haus "hiburan". Haus akan pertandingan yang bisa kita banggakan. Haus akan hasrat menyalurkan nasionalisme kita. Ya saya setuju, nasionalisme kita tidak hilang, tidak luntur, hanya kadang perlu sedikit momen untuk membangkitkannya kembali.
Tadi malam GBK penuh sesak, penuh lautan merah, penuh dengan spanduk dukungan untuk timnas kita. Yang membuat merinding adalah teriakan keras, nyanyian dan dukungan dari penonton GBK terdengar lewat layar televisi kita. Semua orang seakan melupakan sejenak betapa kacrutnya PSSI kita. Bahkan untuk mengurus penjualan tiket saja tidak mampu. Ingat ricuhnya penjualan tiket kategori 1-3 yang menelan korban jiwa? Ingat betapa ganjilnya penjualan tiket vip/vvip melalui website?
Kita memang belum menggondol Piala AFF itu. Tapi buat saya timnas sudah menang. Timnas memenangkan hati semua rakyat Indonesia. Gak ada cibiran, ejekan, tapi yang ada hanya dukungan untuk mereka. Statistik timnas pun membanggakan, ralat SANGAT MEMBANGGAKAN. Leg 2 kita menang, namun agregat kita yang masih kalah. Timnas Indonesia hanya kalah 1x, itupun dari sang juara Malaysia. Dan dari 3x pertandingan melawan Malaysia kita mengalahkan mereka 2x!! Kita juga mencatat rekor tidak terkalahkan di kandang sendiri. Dan buat saya kita mencatat rekor suporter terbanyak, terkompak dan terheboh. Ohh, dan satu lagi kapten kebanggaan kita Firman Utina meraih MVP!! Waw!!
Buat saya, bintang malam tadi itu Firman dan Bambang. Firman Utina, kapten yang walau gagal eksekusi tendangan pinalti tapi konsisten memberikan umpan-umpan yang mengancam gawang lawan. Ahh, gak usah dijelaskan lah. MVP gitu lo :D. Dan yang kedua Bambang Pamungkas. Mantan (udah mantan apa belum sih?) Kapten timnas kita yang baru diterjunkan di babak kedua itu memang beda. He is a legend. Penurunan Bambang ke lapangan buat saya dan sebagian orang itu sudah memberikan aura lain. Semangat positif selalu saya dapatkan dari sosok ini. Dan tadi malam pun dia kembali menjadi kapten setelah Firman diganti. Dua gol diciptakan di bawah kepemimpinan Bambang.
Bukti dukungan, kebanggaan dan semangat kita untuk timnas dibuktikan dengan trending topic di twitter. #GarudaFightsBack #loveIndonesia, Support Timnas, Ahmad Bustomi, dll. Bangsa kita semalam bersatu.
Satu permintaan Indonesia, kamu hanya ingin olahraga rakyat ini bersih. Jauh dari pemimpin yang korupsi dan tidak tahu malu. Jauh dari pejabat PSSI yang mengganggu wewenang pelatih, jauh dari pemimpin partai politik yang mau ikut tampil. Kami cuma mau #NurdinTurun dan #PertahankanRiedl.
Sekian
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT