Kalau aku jadi presiden, akan membuat kebijakan tentang bahan bakar bersubsidi. Mobil-mobil akan diberi label khusus, yang berharga di atas 200 juta HARUS menggunakan pertamax atau pertamax plus dan tidak boleh menggunakan premium bersubsidi. Kalo mampu beli mobil mewah, masa kagak mampu beli BBM non subsidi??
Kalau aku jadi presiden, aku akan lebih menggalakkan pajak. Akan menambah jumlah pegawai pajak yang handal, harus dihilangkan penggelapan pajak. Laporan keuangan perusahaan yang mencurigakan HARUS diperiksa. Masa ada perusahaan yang kompensasi rugi fiskalnya tidak habis-habis bertahun-tahun belum bangkrut. Selain self assesment, official assessment harus juga dilaksanakan. Ingat! Sistem pajak kita bukan hanya self assessment, masih ada official assessment dan with holding. Gaji yang tinggi pegawai pajak harus ada hasilnya.
Kalau aku jadi presiden, pendidikan dasar 12 tahun harus benar-benar GRATIS untuk sekolah-sekolah negeri. Sekolah swasta mah, lain urusan. Jumlah murid per kelas juga harus dibatasi, maksimal 25-30 orang per kelas. Dengan kata lain jumlah guru dan sekolah harus ditambah. Soal dana? Urusan gampang. Pajak kita kan udah naik.;p selain kuantitas, kualitas guru dan sekolah juga harus diperbaiki. Harus ditetapkan standar tertentu bagi sekolah, juga standar tertentu bagi guru. Gedung sekolah yang rusak harus diperbaiki, yang kurang lengkap harus dilengkapi. Guru minimal Sarjana, kepala sekolah minimal S2. guru juga tidak boleh pulang seenaknya, tidak ada jadwal mengajar bukan berarti hari libur. Setiap guru harus masuk tiap hari untuk mempersiapkan materi pelajaran, dan agar dapat menerima masukan dan pertanyaan dari murid. Mereka memang pahlawan tanpa tanda jasa, tapi bukan berarti mereka hanya bisa menuntut tanpa memberikan yang maksimal kan? Oh ya, tenang saja. Guru honorer lebih dari 1 tahun akan diangkat menjadi guru tetap. Hmm apa lebih dari 6 bulan yah? ;)
Kalau aku jadi presiden, aku akan mengawasi para PNS dengan lebih ketat. Gak ada ceritanya PNS bisa keliaran di jam kerja, pulang lebih cepat dan hanya santai-santai saja. Gemes juga rasanya melihat PNS “tertangkap” melulu di John Pantau. Pengalaman pribadi juga waktu KKN di kelurahan, melihat kantor kelurahan sudah sepi padahal baru jam 3. pengalaman dari kakak juga waktu wawancara di kantor pemerintah kota, kerjaan PNS hanya ngobrol ngalur-ngidul. Bandingkan dengan kerja keras pegawai swasta yang gaji dan fasilitasnya tidak setinggi PNS, mereka bahkan tidak mendapat pensiun.
Kalau aku jadi presiden, aku akan meningkatkan kinerja KPK. RUU Tipikor harus segera disahkan, jangan sampai KPK dibubarkan karena nanti keenakan DPR dong. Pengadilan Tipikor harus lebih tegas dan tidak bertele-tele.
Kalau aku jadi presiden, DPR akan lebih diawasi. Tidak ada ceritanya kursi kosong dibiarkan saat rapat. Tidak hadir tanpa alasan akan diberi sanksi, begitupun pada dengan yang tidur saat rapat. Hei! Mereka digaji besar untuk mengabdi, bukan untuk tidur. Mobil dinas lama yang diganti baru juga akan diawasi. Mobil dinas tersebut harus dilelang dengan harga pasar, bukan dibeli dengan harga yang sangat murah oleh anggota DPR.
Kalau aku jadi presiden, fasilitas kesehatan dan rumah sakit untuk yang tidak mampu harus GRATIS. Tidak perlu birokrasi yang bertele-tele. Dokter yang dipekerjakan harus berkualitas, bukan dokter yang ecek-ecek karena honornya murah.
Kalau aku jadi presiden, bea impor akan dinaikkan. Haha, tidak segampang itu memasukkan barang ke Indonesia kawan.*senyum licik*. Barang tertentu seperti alat kesehatan dan pendidikan akan diatur khusus. Industri dalam negeri terutama industri kecil harus dilindungi dan dikembangakan. Hmm PPN ekspor udah 0% yah?? Berarti cukup untuk mendorong ekspor ke luar negeri.
Sekian visi dan misi dari aku. Contreng aku yah tanggal 8 Juli nanti. Ingat! Contreng Nomor empat!
Ps: sepertinya ini terlalu ekonomi yah? Maklumi saja hanya itu bidang yang (lumayan) dikuasai.