Selamat ulang tahun yang ke 66 Indonesiaku.
Hari ini negara kita ulang tahun, 66 tahun usianya. Untuk ukuran suatu negara, umur segitu dibilang muda atau tua sih. Entahlah ya, tapi masih banyak banget PR kita semua warga negaranya untuk buat negara ini jadi tempat yang nyaman dan menyenangkan untuk ditinggali.
Rasanya kalau mau ditulis ada banyak sekali kekurangan negara ini. Tapi untuk saya saat ini mau mengenang yang baik-baik dulu ah dari negara ini. Indonesia itu menyenangkan. :)
Beberapa tahun belakangan Indonesia memang agak terpuruk. Khususnya soal persatuan antar warga negara. Tapi untungnya para pemuda Indonesia ini tanggap dalam menghadapi masalah ini. Di jaman teknologi canggih ini, kita disatukan oleh gerakan-gerakan yang dilakukan secara online melalui social media . Salah satu yang terkenal adalah gerakan #indonesiaunite. Saya rasa semua sudah tahu apa itu, kalau masih ada yang belum tahu mari silakan googling aja :D
Tahun ini ada banyak gerakan online yang merebut perhatian saya yaitu upacara bendera digital dan kerek bendera secara online. Upacara bendera digital ini bisa dilihat di www.id-optimis.org . Tahun ini adalah tahun kedua dilaksanakan upacara bendera digital ini. Jadi mereka merekrut para petugas upacara melalui twitter. Ada pemandu suara, pembina, pemimpin, pengibar bendera, pembaca doa, pembaca proklamasi, pembaca pembukaan UUD. Pembina upacara tahun ini ada beberapa orang dari berbagai profesi yang intinya mengajak kita untuk berjuang bersama untuk negara dengan cara yang kita pilih sendiri. Yang masih terngiang-ngiang adalah amanat dari Anies Baswedan. Salah satu inti pidatonya adalah :
Pada saat para pendiri republik ini merancang dan memproklamasikan kemerdekaan, sebenarnya mereka berhadapan dengan situasi yang luar biasa sulit. Kondisi ekonomi yang sangat berat, rakyat yang miskin, penduduk yang tidak terdidik, keuangan negara yang kosong, seluruh infrastruktur lemah dan habis perang. Bisa dibayangkan kompleksitas problem yang dihadapi para pemimpin Indonesia pada saat republik ini didirikan. Tapi satu hal yang menarik, mereka bukan orang-orang yang suka mengeluh, mereka adalah pemimpin yang mengirimkan harapan, mereka tak kirimkan ratapan. Meskipun mereka memiliki seluruh persyaratan untuk meratapi lingkungan, problem begitu banyak, tapi apa yang mereka lakukan, mereka mengirimkan harapan.
Saya jadi membayangkan kalau jaman itu para pejuang pesimis dan skeptis seperti beberapa orang di jaman ini gimana ya? Kapan kita akan merdeka? Terima kasih sekali lagi para pejuang bangsaku untuk semangat optimis yang membara.
Ada juga salah satu hal yang menarik, yaitu kerek bendera secara massal dan online. Jadi kita disuruh nge-twit dengan menggunakan hastag #17an. Dibutuhkan 1.781.945 twit untuk membuat bendera itu sampai di puncaknya. awalnya saya sedikit pesimis, ah paling-paling jumlahnya baru akan tercapai sore/malam hari. Ternyata jumlah twit itu sudah melampaui target pada siang hari. Bukti bahwa rakyat Indonesia (di twitter) masih bersatu :)
Ngomongin soal kemerdekaan di tv diputar beberapa film tentang kemerdekaan. Favorit saya salah satunya adalah Laskar Pemimpi. Film ini memang tidak seperti film perjuangan lain yang serius, tapi pesan yang disampaikan kena sekali : bahwa akan ada banyak pemuda yang berjuang namun namanya tidak dikenal.
Nyesek rasanya membayangkan ada ratusan atau mungkin ribuan pemuda yang berjuang sampai titik darah penghabisan membela negara namun tidak dikenali. Tapi saya yakin mereka pasti akan bangga kalau darah yang mereka tumpahkan dibayar dengan kemerdekaan Indonesia.
Kita semua punya cara masing-masing untuk membangun negeri ini. Nasionalisme yang kita punya janganlah nasionalisme picik. Cinta yang kita punya janganlah cinta buta. Cinta yang kita punya itu cinta yang tak bersyarat. Kita akan selalu cinta Indonesia sampai akhir nyawa kita namun jangan lupa untuk mengenali kekurangan negara kita dan berjuang sekuat tenaga untuk memperbaikinya.
Cintaku padamu Indonesia tak bersyarat, tak berbatas.