Hai, it’s been a long time since my last update. Dibilang sibuk banget yah enggak, tapi herannya setiap buka blogger itu bingung mau nulis apa. Jadinya paling blogwalking aja hehe. So sorry buat yang minta tukeran link, abis ini yah aku masukin linknya. :)
Pertama, mau bilang turut berduka cita atas jatuhnya pesawat/helikopter TNI yang kesekian kalinya. Gak ngerti kenapa dengan alutsista kita (hmph sebenarnya singkatan yang bener itu alutsista atau alusista, lain-lain nih ngomongnya). Untuk pemerintah tercintaku, Bapak SBY en Bapak JK tolong dong diperhatikan. Jangan sampe anekdot yang bilang *gak usah perang di Indonesia toh pesawatnya jatuh sendiri juga* semakin terbukti. Buat keluarga korban, yang sabar yah. Yang pasti mereka wafat saat menjalankan tugasnya, berbanggalah.
Oh ya, tanggal 22 ini aku UAS. Dan kali ini UASku berlangsung 3 minggu. Gara-gara ada SNMPTN, sebagai salah satu universitas negeri otomatis kampusku dipake. Yang bikin sebal adalah UASku berakhir tanggal 9 Juli (sebenarnya sih berakhir semua tgl 11 Juli) yang berarti aku gak bisa ikut nyontreng. Hik hik. Jadi gak bisa mendukung kampanye “Lanjutkan!” dong. Hihi kok jadi kampanye yah, aku nyumbang doa en dukungan aja yah Bapak Sby en Bapak Budiono. Buktikan kalo duet militer en ekonom bisa berjalan dengan baik.
Aku kok tambah sebel yah sama salah satu pasangan capres-cawapres. Kayaknya mereka cari masalah terus sama pasangan lain. Deklarasi pemilu damai kemaren kok malah membuat suasana panas. Nonton debat tim kampanye para capres en cawapres di TV one soal hal ini malah bikin keki. Ketauan banget bohongnya, awalnya bilang gak tau tentang materi monolog Pak Butet eh ternyata Pak Butetnya bilang kalo dia sudah menunjukkan garis besar materinya ke tim kampanye. Mereka juga memakai waktu kampanye yang amat sangat berlebihan. Sampai 2x lipat dari waktu yang diberikan. Buset dah itu pasangan kenapa gak bisa kampanye dengan lebih beradab sih. Katanya tangguh bagai banteng dan melihat tajam laksana garuda. Tapi kok setiap kampanye pasti menyindir terus.
Dan kalau ketemu capres itu aku pengen tanya. KENAPA KAMU JUAL INDOSAT KE ASING? Supaya APBN gak minus? Biar keliatan kinerjamu bagus? Kita jadi gak punya pendapatan yang seperti dulu dong. Sebagai mahasiswi aku setuju banget kalo cawapres ini bilang bakal mencabut UU BHP, tapi mungkin harus dipikirkan lebih baik soal janji ini. Pencabutan UU gak semudah nyabut paku di dinding. Aku bakal lebih respect kalo dia bilang akan mempertimbangkan UU ini, takutnya ini bakal jadi bumerang kalo gak kejadian.
Aku mendukung Ibu Prita Mulyasari, jangan sampai kebebasan mengeluarkan pendapat dikekang. Soal ini memang agak-agak susah yah, soalnya kan kadang-kadang kebebasan mengeluarkan pendapat disalahgunakan. Tapi aku rasa kasus ini bukan kebebasan mengeluarkan pendapat yang disalahgunakan. Buat RS OMNI, aku rasa mereka sedang mengantarkan dirinya ke jurang yang terjal. Kalo saja mereka bisa lebih professional menanggapi keluhan dari pasien, menyelesaikan dengan cara damai tanpa perlu membesar-besarkan masalah aku rasa gak bakal begini jadinya. RSnya gak perlu sesepi ini, biaya yang mereka keluarkan tidak perlu sebesar ini. Berapa banyak biaya yang perlu mereka keluarkan? Biaya untuk advokasi, dan yang terbesar adalah biaya kehilangan pelanggan. Aku belajar kalo salah satu biaya yang harus ditekan sekeras mungkin adalah biaya kehilangan pelanggan. Karena dampaknya itu bukan hanya satu periode tapi dampaknya bisa berkelanjutan. Hmm muncul lagi kasus-kasus OMNI yang lain yah, soal OMNI menuntut keluarga pasien yang telah meninggal. Mereka dianggap tidak mau bayar, padahal dari pihak keluarga cuma ingin rincian yang jelas dari biaya yang dikeluarkan. Masa sih oksigen tiap hari ganti, resep obat tiap hari ganti dll. Teruus kasus lain tentang OMNI dituntut Ibu bayi kembar yang konon katanya anaknya buta gara-gara malpraktik dokter OMNI. Ya sudahlah, biar kasusnya bergulir. Kita bakal tahu siapa yang benar dan salah.
Setuju banget sama Ajeng en Steph, kalo perang itu bukan jalan terbaik untuk menghadapi Malaysia. Mengutip kata SBY kalo Ambalat itu harga mati, memang. Gak boleh pulau lain lepas lagi dari kita. Tapi usahakan diplomasi dulu sampai maksimal banget, baru kemudian kita pikirkan soal perang. Good sidenya adalah sekarang nasionalisme bangsa kita meningkat, mulai dari kasus Manohara, TKI, dan Ambalat ini jadi bikin kita lebih aware sama negeri kita tercinta. Lebih bisa menghargai apa yang kita punya. There always a rainbow after rain kan. Tapi ingat jangan sampai nasionalisme kita mendorong kita ke arah yang salah. Oh ya, melihat berita tentang patroli TNI di Ambalat terus kapal Malaysia masuk ke wilayah kita dll bikin aku jadi deg-degan banget. Ambalat itu masuk wilayah Kaltim, propinsiku. Kalo ada apa-apa pasti daerahku dulu yang kena dampaknya. Pray for the best lah. God bless us.
Hmm ada yang punya masukan gak tentang enaknya pake internet apa? Sekarang aku lagi pakai internet via starone en m3. murah sih, tapi leletnya minta ampun. I’m currently thinking about telkomsel flash, IM2 or smart telecom. Ada yang punya pengalaman dengan itu. Please let me know.
Oke oke, kembali ke tugas. Ada 2 tugas besar sebelum UAS nanti. Yang pertama long term paper Sistem Informasi Manajemen, mengambil tema e-learning. Susahhhh.. terus makalah Pemeriksaan Manajemen tentang Working Paper. Oh Tuhan tunjukanlah jalanmu. Semoga minggu ini selesai jadi minggu depan bisa santai-santai. Pray for me. Amien.