...berkat Tuhan...

Berkat Tuhan emang kadang datang tanpa kita sadari. Mungkin karena terlalu biasa sampai kita gak sadar bahwa itu adalah berkat. Bahwa Tuhan itu amat sangat sayang sama kita, yang suka melupakan dia, yang suka melakukan hal yang dia larang, yang sering jauh dari dia.

Beberapa hari ini aku kayak disadarkan kalo ternyata Tuhan itu melimpahkan berkatnya setiap hari. Lewat hal-hal terkecil yang kadang lupa untuk disyukuri. Contoh yang paling simpel adalah aku kangen banget sama rumah karna udah gak pulang stengah tahun lebih, eh ternyata dalam bulan ini aja sudah 2 x papa mamaku ke Surabaya. Yang pertama untuk dinas dan yang sekarang untuk wisuda kakakku. (Yes !!! kakakku itu akhirnya menyandang gelar SH juga, thanks God).

Another one, hal yang lebih kecil lagi adalah lagi pengen beli dompet en tas. Eh ternyata oleh-oleh mamaku dari jalan-jalan ke Jakarta itu salah satunya dompet. Dan tanteku juga ternyata ngirimin dompet. Dan semua itu tepat di saat aku emang lagi perlu. Emang bener, kalo waktu Tuhan itu jauhhhh lebih indah dari waktu kita.

Dan yang sama-sama simpelnya adalah nilai ujian. Ada satu mata kuliah yang emang aku ngerasa kalo susahhh banget ujiannya, even buat dapat nilai 40 (!!!) aja susah eh ternyata begitu keluar nilainya 66. emang sih nilai segitu jelek, tapi kalo mau ditilik sesuai kemampuanku nilai segitu sudah lumayan. Lagian temen-temen sekelasku juga sekitar segitu kok. Hihihihi pembelaan diri. Atau nilai ujian lain yang menurutku lumayan bisa dikerjakan. Prediksiku sih 80 sih bisa dicapai. And you know what? Nilaiku 93. hahahaha keren kan.

Intinya di sini bukan pamer tas baru, dompet baru atau semacamnya. Tapi gimana kita bisa mensyukuri berkat Tuhan. Dalam hal sekecil apapun. Atau apapun yang dia beri, baik yang kita suka atau yang kita benci.

karna tak ada yang lebih tepat selain waktunya

tak ada yang lebih indah selain rencananya

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

...d'cost...

Dalam sebulan ini sudah dua kali aku makan di D’Cost Royal Plasa. Itu tuh restoran seafood yg punya moto “mutu bintang lima harga kaki lima”. Dua kali makan di sana dalam satu bulan (or I say 1 week) bukan karna suka banget ma tempatnya atau karena enak banget makanannya. Ke d’cost minggu lalu itu karna nemenin teman yang pengen makan di D’Cost en yang sabtu ini karena ada teman traktiran ultah.

Sebenarnya sih baru 3 kali makan di D’Cost, yang pertama itu traktiran ultahku di D’Cost yang dekat PTC itu. Awal-awalnya excited banget karna dengar review orang sih bagus. Jadi aku ke sana dengan ekspektasi tinggi bahwa tempatnya asyik, makanannya enak dan harganya murah. Tapi sampai sana jadi kecewa juga karna ternyata tidak seperti yang aku bayangkan. Ehmm kalo menurut ilmu manajemen kan orang akan ngerasa puas kalo ternyata yang dia dapatkan sesuai atau melebihi ekspektasi dia. Nah ini juga gak ngerti apa aku yang ketinggian ekspektasi atau emang D’Cost yang biasa aja?

Soal tempat yah lumayan lah, bersih dan nyaman. Kalo soal tempat sih aku akan lebih nyaranin D’Cost yang dekat PTC itu karna dia ada tempat makan di luar yang asyik, dingin en romantis. Ahahaha. Kalo yang di Royal Plasa standar foodcourt lah. Lumayan besar dan bersih. Tapi yang gak aku suka itu kenapa buat ngeringin tangan abis cuci itu harus pake tissue?? Mungkin emang lebih mahal kali (I say kali, karna gak tau pasti) pasang pengering tangan gitu tapi kan kalo pake tissue, berapa pohon yang harus ditebang HANYA untuk mengeringkan tangan? (efek punya adik kuliah di teknik lingkungan).

Sekarang soal rasa, buat aku yang berasal dari kota yang kaya seafood. Yes, my lovely city Balikpapan kan ada di pinggir laut jadi ikan, udang, kepiting cumi-cumi dll udah jadi hal biasa. Rasa D’Cost buatku gak terlalu special, standar lah. Tidak ada yang buat greget, gak bikin aku bilang ajiib atau maknyoss. Yang aku suka sih mereka cepat dalam menyediakan makanan. Mungkin dimasak setengah matang dulu kali yah baru ntar tinggal dipanaskan. Tapi efeknya adalah kamu tidak akan mendapatkan makanan yang benar-benar fresh from the oven yang penuh dengan asap mengepul. Paling-paling makanannya hangat doang.

Soal harga, buat aku sih ownernya D’Cost adalah orang yang smart. Karena dia punya strategi promosi, dan penetapan harga yang oke punya. Tanpa perlu iklan yang banyak, toh D’Cost udah popular. Lebih mengandalkan promosi dari mulut ke mulut sepertinya. Penetapan harganya juga canggih. Dia buat murah menu-menu lain yang bukan menu utama tapi essential seperti misalnya nasi putih Rp 1000 sepuasnya, es tes manis Rp 500, teh manis Rp 250. Dan di menu utama dia tetapin harga yang biasa, ingat biasa!! Bukan murah, karna mengingat porsi dan rasanya. Terus untuk menu pendukung lain seperti sambal , terong dll dikenakan harga tersendiri (Rp 2800-Rp 5000an).

Dan oh ya, just like another resto D’Cost mengenakan PPn 10%. I agree with that, karna aku juga lagi mempelajari pajak dan tahu how important tax is. Tapi dia juga menambahkan biaya ekstra lagi yaitu sebesar 5% dari pembelanjaan kita, they called it fluktuasi harga. Ini aku gak ngerti apa aku yang katro apa gimana, but I never see it in another resto, yang ada paling tambahan biaya jasa 11%. Apa ini lagi menjadi tren untuk meningkatkan harga secara terselubung?? Bisa termasuk pembohongan konsumen dong. Ahaha mulai deh berlebihan…

Sekian deh review saya tentang D’Cost. Tidak bermaksud mempengaruhi penilaian siapa pun. Dan aku juga TIDAK punya hubungan dengan D’Cost ataupun saingannya D”Cost. Tapi ini recommended buat yang ingin makan beramai-ramai. Karna semakin banyak yang makan akan semakin murah bayarnya. Hahahaaha.

Ps: ultah tahun depan (kalo masih diberi hidup) traktir di situ lagi apa gak yah? =p

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

...pernikahan BCL,,,

Tau apa yang jadi top news infotainment minggu ini? “pernikahan BCL en Ashraff”. Semua infotainment (yess semua!!!) membahas ttg pernikahan cewe cantik en pria tampan ini. Mulai dari miniserinya yang dijadikan iklan Ponds, akad nikahnya, sampe resepsinya yang digelar gila-gilaan. Tetap dengan akhir kata “brapa milyar yg dihabiskan BCL en Ashraff untuk pernikahannya?”.

Anak-anak kos aku juga pada heboh, ada yang ngiri, ada yang sirik ada yang mupeng (include me ). Tapi yang pasti semua pada sibuk menghitung barapa M yg dihabiskan. En betapa beruntungnya Bunga dapat Ashraff yang katanya anak milyarder Malaysia. Skarang aku mau kasi pendapatku.

Soal pernikahan yang gila-gilaan, baju nikah dari Anne Avantie, pernikahan di Hotel Sultan yang mewah, yang dihias seperti di taman bunga (katanya bunganya khusus dipesan dari luar negeri), pernikahan yang tertutup dari wartawan, pengaman super ketat dengan metal detector sblum masuk area acara, EO Rina Gunawan (yg terkenal dgn pernikahan artis yg mewah) hmm pokoknya semua kemeriahan (kemewahan) pernikahan itu. Menurutku semua itu wajar, semua itu pantas en kayaknya gak ada yang perlu dihebohkan.

Sperti cewe-cewe pada umumnya yang menganggap pernikahan adalah hal yang sacral en skali seumur hidup, jadi pernikahan itu harus dibuat seindah mungkin. Dan jadinya yah seperti yang kita lihat indah, meriah dan mewah. Siapa sih diantara kita (asking the girl) yang gak mau pake baju nikah yang indah yang mahal yang mewah, atau siapa sih yang gak mau nikah di tempat yang indah, privat , dihadiri oleh orang-orang yang kita sayang, menjadi ratu sehari??

Mereka (Bunga en Ashraff) punya uang. Sapa sih yang gak kenal Bunga di Indonesia? Model, pemain film, bintang iklan dsb. Jadi apa salahnya kalo hasil kerja keras mereka dibuatkan pesta yang akan dikenang seumur hidup. Soal pernikahan di Malaysia yang katanya sampai digelar 2 budaya yaitu Inggris en Melayu, juga wajar. Ayah Ashraff yang katanya milyarder itu pasti mau membuatkan pesta pernikahan yang amat indah buat anak pertamanya. Untuk apa dia kerja keras ngumpulin uang kalo bukan untuk membahagiakan keluarganya (baca : anaknya). Dan lagian masa sih seorang milyarde menggelar acara yang gak meriah kalo memang anaknya mau pernikahan meriah. So, apa yang harus dipermasalahkan?

Dan soal pesawat pribadi untuk terbang ke Malaysia, itukan wedding gift dari ayah temannya. Mungkin kalo gak dikasi hadiah itu blum tentu mereka mau nyewa pesawat pribadi. Beruntunglah mereka dikelilingi orang-orang yang sangat menyayangi mereka.

Soal honeymoon ke kepulauan maladewa (bener gak niy tulisannya) juga oke-oke aja. Most of girls udah memimpikan akan ke mana kalo bulan madu mulai dari SMA. They have money, they have time, so kalo Cuma ngabisin duit buat liburan ke sana sih aku rasa gak bakal bikin mereka miskin.

Dan belakangan muncul komentar “btapa beruntungnya bunga dapat ashraff yg anak milyarder”. Knapa sih komentarnya gak dibalik jadi betapa beruntungnya ashraff dapat bunga yang cantik. I believe sebelum memutuskan untuk “jadi” sama seseorang, bukan hanya kekayaan yang jadi faktor utama, tapi chemistry yang gak bisa dijelaskan. Bukan Cuma ngeliat dari uangnya tapi juga hatinya, kepribadiannya dll. Bunga juga slama ini jauh dari kabar2 kedekatan dengan cowo2 kan? Jadi kalo skarang dia menemukan pangeran berkuda putihnya, jangan iri dong.

Berbahagialah untuk mereka.

Tapi komentar yang menurut aku paling gak bener itu yah, “apakah mereka akan menyesali uang yang mereka habiskan kalo nantinya mereka akan berpisah”. Oh puhlease deh, be careful with your word. Aku slalu percaya kalo kata2 itu sebagian dari doa. Jangan doain mereka cerai dong, sapa sih yang mau cerai?? Setiap orang yang nikah kan pasti pengen langgeng en gak terpisah jadi doakan saja mereka langgeng ampe maut memisahkan. Oke?? ;)



another posting gak penting. ahahaha

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

...susah deh...

ah susah deh kalo dollar naik-naik mulu
mau beli apapun jadi bingung...
digicam digicam digicam
;)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS