Dosen Unair Membusuk di WC
Seorang dosen pada Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Airlangga (Unair), Dr Erliana Maria, 59, ditemukan tewas di rumahnya Jl Simpang Titan VI blok L19, RT 05/RW 22, Kota Malang, Kamis (27/3) pukul 18.30 WIB.
Diperkirakan korban sudah meninggal sebulan yang lalu, dan dugaan sementara penyebabnya karena penyakit. Sampai berita ini ditulis, polisi masih mencoba mengeluarkan jenazah dari TKP (tempat kejadian perkara), tepatnya di kamar mandi yang jadi satu dengan WC di rumahnya.
Terkuaknya kematian Erliana ini mengingatkan pada kasus serupa tahun 2005. Yakni ketika dosen FISIP Unair Thomas Sumarno Nugroho juga ditemukan sudah meninggal sekitar sebulan, di rumahnya di Perumahan Balongsari Tama F6 Surabaya. Kala itu, kematian Thomas yang diduga akibat pembunuhan, terungkap oleh para mahasiswanya yang kebetulan sedang menjenguk.
Menurut keterangan yang digali Surya kemarin malam, kematian Erliana terkuak ketika pihak Unair menghubungi tetangga korban, Amril, 45, yang rumahnya bersebelahan dengan rumah korban pada Kamis (27/3) sore. Menurut pihak Unair, Erliana tidak terlihat di kampus cukup lama tanpa diketahui alasannya.
Pukul 18.00 WIB, Amril lantas menghubungi Ketua RT 05, I Nyoman Sukrawan dan memberitahukan masalah tentang korban. Tak ingin bertindak gegabah, warga menghubungi petugas Polsekta Blimbing.
Bersama petugas, warga segera mendobrak pintu rumah korban dan menemukan korban tergeletak tewas di kamar mandi yang menyatu dengan WC. Saat ditemukan, kondisi tubuh korban sudah menggelembung dan mengeluarkan bau busuk. Diduga kuat korban telah meninggal sekitar sebulan yang lalu. Ini diperkuat dengan penemuan ponsel korban di ruang tengah rumahnya.
“Dalam ponsel itu, terakhir kali korban mengirimkan SMS pada tanggal 29 Februari 2008 kepada seseorang bernama Herlambang,” ujar Hadi Suroso, warga setempat.
Para petugas kepolisian kesulitan mengeluarkan jenazah dari kamar mandi karena kondisi tubuh korban sudah menggelembung. Dikhawatirkan, jenazah akan rusak jika evakuasi tidak dilakukan dengan hati-hati.
Olah TKP juga agak terhambat karena banyak tumpukan kertas dan barang-barang lainnya yang memenuhi rumah korban sejak di ruang depan hingga bagian belakang. Rumah itu seluas sekitar 140 meter persegi dan diperkirakan tipe 45.
Saat ini petugas masih menduga korban meninggal karena penyakit. Ini diketahui karena tak ditemukan adanya luka pada tubuh korban, juga kondisi rumah korban dalam keadaan utuh dan terkunci dari dalam.
Warga mengenal korban sebagai sosok yang sangat tertutup. Beberapa kali ia memiliki masalah terkait kekurangharmonisan hubungannya dengan warga. Salah satunya, peternakan tawon yang dimiliki korban pernah dianggap mengganggu warga sekitar. Akibatnya, peternakan miliknya sempat dibakar warga sebagai bentuk protes.
Kasatreskrim Polresta Malang, AKP MP Sitanggang SIK, mengatakan, petugas masih akan menyelidiki kasus ini. Untuk itu jenazah korban akan dikirim ke kamar mayat Rumah Sakit (RS) Syaiful Anwar, Malang, guna diautopsi.
Sitanggang tak menyangkal bahwa korban sebelumnya sering melakukan pengaduan ke Mapolresta Malang. “Saat ini setidaknya ada sembilan kasus pengaduan yang dibuat korban di Polresta Malang,” terang Sitanggang.
Beberapa kasus yang pernah dilaporkan Maria ke Polresta Malang di antaranya kasus pembakaran sarang lebah, perusakan perabot rumah dan kasus tanah. Selain itu setiap cekcok dengan warga, Maria sering mengadu ke polisi.
berita didapat dari sini
Rest in peace yh bu.. Walau kita gak kenal, tapi kn kita satu kampus...
...rest in peace yah bu...
...hate friday...
gak sperti orang" lain yg benci hari senin, saya benci hari jumat.. soalnya ni hari anak2 kos pada pulang. meninggalkan saya kesepian en termenung sendiri di kos.*halah-halah*. mereka mah enak, rumahnya pada dekat naik bis ato naik kreta paling abis 20rban.. lah saya?? bisa sejuta lebih kalo mau pulang doang.. haduh-haduh nasib, jadi anak perantauan.. =p
ada enaknya juga siy yang lain pada pulang, kos serasa milik sendiri. mau nonton tv gak plu rebutan, mau mandi gak plu ngantri, mau nyuci juga bebas.. tapi bosen euy.. ga da yg digangguin. gak bisa menenangga, gak bisa minta makanan malam2, ga bisa ngegosip.. sepi sepi oyyy.. tapi tak apalah, toh senin mreka juga dah pulang..
btw,di depan kos saya *bener2 di depan* lagi dibangun panggung tuh.. buat apa yah?? dangdutan? ceramah? .. haduh alamat berisik niy.. gila yah daerah kos saya tuh gak pernah sepi.. ampe jam 2 malam aja masih suka ada yg jualan makanan. sebulan ampe 2 bln skali ada bazaar. waduh-waduh, eksis skali daerah ini...
ps : lagi suka makan pilus niy..
ps lg: currently listening to Afgan- Sadis [suaranya oke juga]
...Happy Easter...
He is the morning star...
He is the life...
He is the redeemer...
He is the savior...
may His blessings be upon you on Easter and always
*HAPPY EASTER*
...kembali...
Ey yah, ini dah minggu kedua masuk kuliah. Masih agak2 membosankan siy, karna emang masih masa peralihan dr nyante2 pas liburan eh sekarang harus liat buku setebal bantal. Untungnya 2 minggu ini bapak en ibu dosen masih sibuk, ada yg jd pembicara ada yg nguji skripsi. Jadi yah kuliah 3 sks yang seharusnya 2,5 jam kadang-kadang Cuma 1,5 jam aja. Yippie…
Tapi yang saya gak suka dari kuliah itu adalah bukunya. Mahal banget bo.. Emang siy saya univ negeri tapi buku teks nya itu semuanya dari luar negri. En beberapa diantaranya gak ada terjemahannya. Udah bukunya setebal gajah, harganya mahal banget bos.. Satu buku ada yang 200-300 rb. En semua mahasiswa wajib punya. Gila aja tuh dosen, semester ini saya ambil 8 matkul en 6 harus punya buku setebal2 bantal gt. 6*200rb=1,2jt. Buset dah mahal bener, uang kul saya aja gak sampe sgitu. Dalam dunia permahasiswaan, pinjam meminjam buku ke kakak kelas tuh dah lumrah. Tapi sebelnya ada beberapa buku yang pas angkatan saya ini pada diganti. Yah otomatis harapan indah untuk menghemat dengan pinjam pupus sudah. Ini mah seperti penipuan, bayar uang kul murah tapi bukunya mahal. Bukannya univ negeri tuh tkenal murah en mutu bagus yah? Lah ini, dah gak bagus2 amat, yang ada malah mahal...
Padahal kan sekarang pemerintah dah beli hak cipta buku2 anak sekolah, jadi setiap anak bebas download di websitenya dep.pendidikan [itu siy yg saya tangkep dr berita di tv]. Tapi kenapa gak sampe tingkat univ yah.. hehehe. Mana univ saya tuh sekarang jadi BHMN alias Badan Hukum Milik Negara. Saya juga gak ngerti bedanya apa, tapi katanya yah otonomi universitas lebih ditegakkan en bisa2 aja uang kul naik gt buat meningkatkan mutu. Haduh-haduh, hidup tambah berat.
Sudahlah mau berkoceh seperti apapun juga gak bakal buku2 jadi murah. Yang penting semangat belajarnya kan. Semester ini IP harus naik, masa segitu2 mulu. Yang bikin saya senang adalah ada “vitamin mata” di kelas. Senangnya, jadi semangat kul deh….