Grey's Anatomy

Christina Yang : I can't sleep when you're not there.
Owen Hunt : Then I'll be there.

- Grey's Anatomy Season 7 -

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Another Amazing Year


Birthday cake from my sisters  

Hari ini umur saya tepat 23 tahun 1 minggu. Tanggal 27 Juni minggu lalu saya berulang tahun. Terima kasih banyak untuk ucapan dan doanya ya. Yang belum ngucapin ditunggu lho kadonya. #ehhh ;p

Banyak banget pelajaran yang saya ambil di tahun ini. Banyak banget colekan dari Tuhan yang bikin saya tersadar kalau apa yang saya pikir benar dan memang seharusnya itu ternyata salah. Puji Tuhan, teguran itu ditunjukkan lewat orang lain. Karena saya gak kebayang kalau itu terjadi sama saya. Mau berbagi cerita ya. *duduk manis semuaaaa*

Di usia saya, pacar itu adalah hal yang lumayan menghabiskan pikiran. Apalagi kalau jomblo seperti saya ini (sekalian promosi *pasang iklan jodoh* ;p). Ada banyak pertanyaan di pikiran saya. Kenapa belum datang sang tulang rusuk itu? Tapi kemudian Tuhan beri jawaban melalui blog-blog inspiratif yang saya baca. Gak perlu repot memikirkan pacar, karena pada waktuNya dan seijinNya saya akan mendapatkan pacar (calon suami) yang baik. Yang perlu dilakukan hanya berdoa dan menyiapkan diri. :) Saya juga bersyukur sekali walaupun saya pengen punya pacar tapi tidak sedesperate itu untuk buat pacar fiktif. Ya, pengalaman teman saya yang mengarang cerita soal pacar fiktif lengkap dengan membuat FB fiktif pacarnya pula itu membuat pikiran saya jauh lebih terbuka. Ada banyak hal lain yang bisa dilakukan daripada hanya memikirkan cowo. :D

Saya pernah menderita demam berdarah berkali-kali. Yang terakhir malah harus dirawat di ICU, makan lewat selang, tranfusi darah beberapa kantong, 27 botol infus dan vonis kalau tidak akan berumur lama. Karena banyak cerita dari orang lain kalau demam berdarah itu kalau sudah pernah kena parah tidak akan terjadi lagi membuat saya santai dan menganggap remeh. Ternyata Tuhan punya cara untuk membuat saya tidak sombong lagi. Januari kemarin waktu pulang ke Balikpapan saya kena demam berdarah dan harus dirawat di rumah sakit selama beberapa hari. Dan itu salah satu siksaan terbesar, karena saya BENCI rumah sakit. Aura rumah sakit gak pernah menyenangkan untuk saya. Tapi Tuhan beri penyakit lengkap dengan penyembuhannya. Tuhan kasi saya kamar yang bagus, perawat yang ramah dan dokter yang baik. :)
 
Puji Tuhan saya dan keluarga dilindungi oleh asuransi dari perusahaan papa saya. Dan selama ini kalau sakit saya akan dirawat di rumah sakit yang bagus di balikpapan lengkap dengan fasilitas yang memadai. Ketika di Surabaya pun asuransi sempat dipercayakan pada salah satu rumah sakit spesialis yang mewah. Buat saya (dulu) itu hal yang biasa, gak perlu disyukuri karena itu memang hak. Jadi ketika demam berdarah kemarin, saya yang harusnya dapat kelas 1 di rumah sakit jadi mengomel karena harus opname di kelas 2 bergabung dengan 1 pasien lain karena kelas 1 sedang penuh. Yang jadi pikiran saya saat itu cuma satu, mama saya yang menjaga akan sulit tidur karena hanya disediakan 1 kursi. Padahal pasien sebelah saya itu sakitnya lebih parah dan orangnya tenang-tenang saja. Jadi harusnya tidak ada yang perlu dipermasalahkan. Dan ketika akhirnya di hari kedua saya pindah ke kelas 1 di bagian rumah sakit yang baru gak kepikiran tuh kalau ini sebenarnya anugerah dari Tuhan. Padahal ruangannya bagus, nyaman, besar walaupun hanya untuk 1 orang, ada sofa yang bisa dijadikan kasur dsb. Saya pikir ya itu hak kita karena papa saya sudah kerja keras. Sekali lagi Tuhan tegur saya yang sombong ini. Beberapa hari yang lalu saya menjenguk teman SMA adik saya di RS Dr.Soetomo. Temannya ini sungguh kasihan karena jatuh dari ketinggian 10m, kurang mampu, dan dipindah dari RS di Jombangkarena kurang fasilitas. Adik saya beberapa kali menjenguk sambil mengantarkan bantuan dana dari teman-temannya di Balikpapan. Adik saya ini satu-satunya orang yang menjenguk dia karena memang dia tidak punya teman di Surabaya. Kebetulan waktu itu saya ikut menjenguk dia. Begitu masuk ruangan dia dirawat rasanya langsung nyess banget. Kasihan, sedih, prihatin jadi satu. Ruangan dia dirawat adalah satu ruangan besar yang disekat-sekat dan ditengahnya ada meja untuk perawat. Setiap sekat diisi sekitar 8orang dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Jarak antar tempat tidur sangat sempit, gak ada kursi untuk yang jaga, gak ada tiang infus hanya kawat dibentangkan untuk mengantung infus, seprei dengan warna putih yang buram, sementara di luar ruangan para penjaga orang sakit tidur hanya di tikar yang digelar di lantai. Mau nangis rasanya, saya sangat beruntung. Tuhan sangat baik sama saya :)

Kejadian lain yang menusuk hati saya adalah soal teman saya. Dia itu lebih kaya dari saya, uang saku lebih banyak sehingga bisa jalan kemanapun, beli baju bagus, tas bagus, sepatu bagus. Singkatnya saya sedikit iri dengan dia. Hingga saya disadarkan oleh fakta bahwa ternyata uang yang dia habiskan selama ini tidak sepenuhnya halal. Dan sekarang pun ekonominya sedang bermasalah. Terimakasih sekali lagi Tuhan, Kau tunjukkan padaku. :)

Tapi Tuhan selain menegur juga memberikan anugerah lain yang luar biasa.


Juli tahun lalu saya berkesempatan pergi ke Yogyakarta setelah beberapa tahun tidak ke sana. Walaupun sangat singkat tapi saya sempat mengunjungi objek-objek wisata yang menyenangkan. Sebelum Yogyakarta digempur letusan gunung.

Taman Nasional Gunung Merapi :)

Lebaran lalu sempat reuni dengan teman-teman SD. Bangga rasanya mantan ketua kelas ini bisa mengumpulkan lebih dari separuh teman-teman yang sudah terpisah lebih dari 10 tahun. :) 

   
Dari sekitar 40an orang satu angkatan, terkumpul segini :)

November tahun lalu saya juga sempat ikut papa saya lomba internal perusahaan (menang juara 2 yayy!! :)) di Jakarta. Dan sempat diajak pula ke Ciater sama om saya. 
Mejeng di jembatan Trans Jakarta PIM ;p

Somewhere di pinggiram Jakarta ;p
Januari tahun ini usia pernikahan papa dan mama saya tepat 25tahun. Puji Tuhan ada rejeki untuk buat doa yang sedikit lebih meriah dan saya bisa hadir. Semoga pernikahan papa mama saya selalu langgeng ya Tuhan. Amin :)

Tahun ini puji Tuhan diberi rejeki sehingga keluarga saya bisa punya rumah di daerah Malang (Singosari). Tempat yang nyaman, dingin, tidak terlalu ramai tapi mudah diakses. Puji Tuhan :)

I must say, hidup saya penuh dengan berkat. Tak cukup terima kasih setiap hari :)
Terima kasih Tuhan untuk segala pertolonganMu sepanjang umurku. Lindungilah aku selalu, tunjukan jalan menuju padaMu, pakailah aku sebagai perpanjangan tanganMu, dan lindungilah keluargaku selalu. Karena hanya ke dalam tanganMu kuserahkan seluruh hidup, jiwa dan ragaku. Amin.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS