Orang Ketiga

Saya orang yang percaya kalo cinta itu gak mengenal waktu, orang, agama, kedudukan, suku dll. Yah kalo dibilang, hampir buta lah. Kenapa saya bilang hampir karena emang cinta itu gak buta. Hanya sedikit rabun dan masih bisa dikendalikan oleh orang yang merasakan. Ambil contoh wanita yang cinta pada pria beristri. Cinta wanita itu emang gak bisa dikendalikan jatuh pada siapa. Tapi wanita itu juga bisa mengendalikan cinta atau bahkan meredamnya. Agar gak ada wanita lain yang tersakiti.

That's my point. Saya yakin banyak sekali orang yang cinta pada orang yang berkeluarga. Gak salah emang, tapi kalau cinta itu mengakibatkan keluarga itu hancur? Saya dengan lantang bilang itu salah.

Saya dikelilingi oleh orang-orang yang jatuh cinta lagi di usia tua mereka. Beberapa teman ayah saya di umur yang sudah 50an banyak yang menikah lagi. Saya gak bisa bayangin perasaan istri mereka yang ditinggal. Berpuluh-puluh tahun melayani suami sekarang ditinggal untuk seseorang yang lebih muda, lebih pintar atau lebih segalanya. Itu dalam kondisi mereka pisah baik-baik. Kalau dalam kondisi pisah gak baik?

Ada seseorang lagi yang kondisinya lebih parah. Sebutlah dia om A, beberapa tahun yang lalu dia pensiun. Tahu sendiri kan pasti dapat uang pesangon? Gosip yang beredar dia kepincut cewe lain. Kenapa saya bilang cewe karena wanita itu lebih muda dari istrinya. Tahu kelanjutannya?

Suami yang biasa baik sama istrinya jadi suka ngamuk-ngamuk. Uang pesangon yang banyak itu gak sedikitpun dinikmati istri dan keluarganya. Sekitar 3tahun dari dia pensiun, suaminya meninggal karena sakit. Dan kalian tahu? Mereka bahkan gak punya uang untuk pemakaman. Even to pay mobil jenazah. Can you imagine? Pesangon dari seorang karyawan BUMN besar dengan posisi yang lumayan habis dalam waktu 3tahun? Tanpa dinikmati sedikitpun oleh istri dan keluarganya? Orang-orang yang kasihan pun banyak yang nyumbang. Tapi itupun karena kasihan sama istrinya yang baik.

Kasus lain yang lebih parah. Ada kenalan keluarga saya sebutlah namanya keluarga X dan keluarga Y. Istri keluarga X ini selingkuh dengan suami keluarga Y. And to make it worse, anak keluarga X adalah teman sekolah anak keluarga Y. Don't ask me, bagaimana perasaan anaknya. I even can't imagine.

Ini mungkin memang contoh yang jelek dari pernikahan seperti ini. But trust me, apapun kata orang kalo mereka ikhlas, kalo mereka pisah baik-baik tetap aja sangat menyakitkan. Terutama bagi pasangan yang ditinggalkan dan anak-anak mereka.

Saya bukan orang yang percaya karma. Tapi saya cuma pengen balikin situasi. Gimana kalo kamu yang ada di pihak yang ditinggalkan? Gimana kalo kamu yang diselingkuhi? Intinya cinta itu memang gak bisa dikendalikan, tapi diri kita sendiri bisa kita kendalikan to?

Saya orang yang percaya kalo pernikahan itu hanya satu kali. Tak terceraikan. Hanya bisa dipisahkan Tuhan. Bukan karena agama yang saya anut, tapi karena saya memang percaya seperti itu.

Jangan menyakiti orang kalau gak mau disakiti

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments: