Married by Accident

Sudah banyak teman-teman saya yang menikah muda dan sekarang sudah punya anak yang lucu-lucu. Beberapa diantara mereka menikah saat lulus sma. Gak heran kalo sudah menjadi ibu di usia muda. And I'm happy for them, really.

Tapi kemudian saya tahu bahwa ternyata diantaranya menikah karena MBA (married by accident) alias hamil di luar nikah. Oke, ini berarti kembali menyinggung soal Sex Before Married. Buat saya sex before married itu pilihan pribadi. Artinya ya itu kembali pada orangnya apakah menolak atau setuju soal sex before married. Saya sih orang yang berkomitmen untuk sex only after married karena menurut saya sex before married itu banyak banget ruginya.

Kerugian sex before married yang pertama adalah resiko penularan penyakit kelamin dan penyakit lain yang besar. Sebelum menikah yang saya tahu ada pemeriksaan kesehatan dulu jadi resiko terkena penularan penyakit lebih kecil tentunya. Kerugian lain untuk pihak wanita yang mana memang lebih banyak ruginya adalah virginitas. Okelah kalo untuk beberapa orang perawan itu gak penting, tapi apa jadinya kalo suamimu nanti orang yang benar-benar menghargai keperawanan. Wanita gak seperti pria, untuk wanita 'ada bekasnya'.

Yang lain kita bicara soal tanggung jawab. Apa jadinya kalo kamu hamil dan pacarmu gak mau tanggung jawab? Siap jadi single parents? Gak semua orang punya hati setegar Sheila Marcia lo.

Dan seandainya pun kamu akhirnya menikah, noda itu akan tetap membekas. Bayangkan saja kamu akan dikenal sebagai orang yang hamil sebelum menikah. Dan itu akan dikenang selamanya. Let's talk about your family. Pernah ngebayangin rasanya jadi orangtuamu atau kakak adikmu ketika kamu minta menikah karena sudah dihamili atau menghamili pacarmu. Pernah bayangin hancurnya hati orangtuamu? Mungkin dari luar mereka terlihat tegar tapi dari dalam saya yakin mereka pasti menangis.


Ini bukan bermaksud menghakimi orang yang MBA, hanya pendapat pribadi saja. Dan kalo ada yang baca ini dan dia MBA. Pesan saya adalah cintai anakmu dan keluarga barumu. Jangan hiraukan perkataan orang lain yang menyakitkan. Lanjutkan hidupmu dengan baik. Minta maaflah pada keluarga yang kamu sakiti. Saya yakin seiring waktu pasti mereka akan memaafkan. Ingat, darah lebih kental dari air kan? Dan kalau memang kenyataan mengharuskan kamu menjadi single parent, tegarlah. Kamu sudah melakukan kesalahan, jangan tambah dosamu dengan melakukan aborsi. Ingat itu sama saja dengan membunuh. Cobalah tebus dosamu dengan menjadi orang tua yang baik untuk anakmu. Kalo memang pasanganmu tidak bertanggung jawab, paling tidak kamu tahu kalau dia tidak pantas untuk orang setegar kamu.

Saya gak mau menghakimi yang MBA, karena semua orang pasti pernah berbuat salah. Ini hanya sekedar mengingatkan agar yang lain gak terjerumus.

Dan untuk temanku yang akan menikah muda, baik MBA atau gak saya ucapkan selamat. Dari lubuk hati yang paling dalam, saya turut senang untukmu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments: