...metamorphosis meta...

I do believe that some people are made to be a writer. *bener gak nih tulisannya*.

Banyak orang yang kadang-kadang gak tau apa pentingnya menulis atau membaca blog orang lain. Apa pentingnya cerita sehari-hari orang lain dibaca? Banyak yang masih amazed kalo ngeliat aku hobi *en niat banget* baca blog orang pake hape. Kalo kondisi gak memungkinkan untuk online di laptop atau di warnet. Tapi itu belum seberapa, kalo aja mereka melihat bookmark opera miniku yang isinya hampir semua, *around 95% I think* blog orang lain.
Orang-orang mungkin baru tersadarkan kalo menulis cerita sehari-hari *di blog* yang sepertinya biasa ternyata menarik banget kalo ditulis oleh orang yang berbeda. Terbukti setelah the famous blogger “Raditya Dika” menerbitkan buku pertamanya. Langsung menjadi best seller kan? For me, Raditya Dika is great! Cerita sehari-hari yang sepertinya tidak penting tapi bisa menarik banyak banget orang untuk beli bukunya, komiknya dan nonton filmnya. Dan traffic blognya pasti udah padat banget nget.



And now, I found a new one. Meta Hanindita. Awalnya sih tau dia jadi penyiar, and then menemukan blognya. Dan mulai menjadi followernya. Sempat lama gak berkunjung ke sana, karena dia hiatus cukup lama. Ternyata eh ternyata dari FBnya aku tau kalo dia menerbitkan buku. Awalnya rada-rada pesimis sih, apa sih menariknya blog yang dia terbitin jadi buku? Hmm oke, postingan-postingannya emang bagus (banget) and sometimes inspiring. Tapi itu kalo di blog, apa jadinya kalo di buku.



En then, tadi waktu ke Uranus untuk beli buku kuliah. Menemukanlah bukunya, hmm ngaku deh emang nyari juga sih. Yess Met, di Uranus emang lebih murah dari di Gramedia. Judul bukunya MetaMorphosis “Ulah Kacrut Calon Dokter”. Rp 29000, Cuma kalo di Uranus jadi Rp 23.200. Ini cover bukunya. (tuh met, dah dipromosiin. Hayo sini bayar biaya iklan ;p).


Baru mulai baca 2 jam yang lalu, dan sudah selesai sekarang. Komenku satu, bukunya bagus banget!!! Cerita tentang keseharian dia yang padat banget, mulai dari jadi dokter, penyiar, MC, dll. Apa lagi Met? Ceritanya asli berwarna banget. Dari hal-hal kecil dia bisa angkat jadi cerita yang bermakna. Yang paling aku suka itu bagian “A Letter from Me”. Dia angkat tentang bagaimana kita seharusnya menghargai hidup kita saat ini. Gak usah lah berusaha sangat keras, terlalu perfeksionis dalam segala hal *in her case, adalah belajar* sampai mengorbankan segala kegiatan dengan teman bahkan dengan keluarga. Hargai saat-saat indah yang kamu punya.

Di bagian lain dia juga bilang tentang gak usah lah pengen cepat-cepat men-skip waktu, masih SMA pengen cepet-cepet kuliah, kuliah pengen cepat kerja. Semua itu ada saatnya, enjoy aja waktu kamu sekarang. Dia juga menulis tentang hal-hal yang sebenarnya sangat lazim en sering banget ditulis orang, kayak menunggu, backstabber, gengsi, jodoh, white lie dll. But believe me, di tangan dia semua cerita itu jadi gak biasa.

Di bab terakhir, dia cerita tentang internshipnya di Denmark. Sepertinya seru banget, dari cerita tentang jalan-jalan sendirian di negeri orang sampai pada bagian kalo ternyata Indonesia tuh kedokterannya gak kalah sama negara lain. Hmm, *ngikut kata Meta* terlalu menggeneralisasikan, ralat: kedokteran Universitas Airlangga Surabaya. Hmm kalo ini sepertinya aku terlalu cinta almamater ;D. Gak percaya kalo kedokteran Unair gak kalah sama luar? Silahkan beli en baca sendiri. *tuh kan promosi lagi, dibayar berapa aku? ;p*

Kesimpulannya buku ini worth it banget! Dengan harga di bawah 30rb kamu bakal dapat banyak banget. Untungnya (atau ruginya?) buku ini diterbitkan oleh penerbit yang lumaya baru. Jadi gak begitu mahal, aku yakin kalo diterbitkan penerbit lain pasti udah jadi mahal banget. Hehe. Keep on writing Met!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 comments:

Anonim mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.